Bagikan:

JAKARTA - PT Pengembangan Pariwisata Indonesia atau Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) akan menambah atraksi baru yaitu equestrian estate di kawasan ekonomi khusus (KEK) Mandalika, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB). Nantinya, di kawasan tersebut akan ada pacuan kuda.

Direktur Utama ITDC Ari Respati mengungkapkan proposal awal sejatinya hanya sebatas pacuan kuda seluas 25 hektare. Namun, investor meminta ada perluasan lahan karena ingin menjadikan lokasi tersebut tidak sekadar menjadi pacuan kuda, melainkan kawasan berkuda lengkap dengan berbagai fasilitas pendukungnya seperti vila.

“25 hektare tidak berbeda jauh luasannya dari sirkuit, malah infonya kemungkinan ditambah karena dia (investor) mau membuat seperti di sebuah savana, ada vilanya, itu tidak masalah,” katanya dalam acara media briefing, di Jakarta, Selasa, 8 Agustus.

Pengembangan kawasan ini, kata Ari, menjadi membuktikan KEK Mandalika mempunyai daya tarik bagi investor usai sukses menggelar berbagai ajang internasional seperti MotoGP hingga WSBK.

Rencananya, ucap Ari, ajang pacuan kuda pertama akan digelar di Mandalika pada Mei 2024 yang akan dihadiri sejumlah joki dari berbagai negara. Adapun pengembangan destinasi baru ini, 100 persen berasal dari investor dalam negeri.

“Investornya dari dalam negeri. Satu bulan akan ada jumpa pers agreement, karena kemarin baru Mou. Sudah closing deal dan insyaallah bulan depan diumumkan,” tuturnya.

Sementara itu, Direktur Pengembangan Bisnis ITDC Ema Widiastuti mengungkapkan bahwa equestrian estate merupakan salah satu dari sejumlah rencana pengembangan bisnis ITDC di Mandalika.

Lebih lanjut, Ema mengatakan langkah tersebut juga selaras dengan upaya pemerintah mendorong Mandalika sebagai destinasi yang mengedepankan olahraga dan hiburan atau sport and entertainment.

“Orang kalau ke Mandalika mau ngapain? Nah itu menjadi alasan mengapa pengembangan atraksi akan ditambahkan di sana,” katanya.

Di sisi lain, kata Ema, pengembangan bisnis pada sektor atraksi ini juga dapat membuka kesempatan bagi para investor untuk berinvestasi di Mandalika. Ia meyakini atraksi baru ini akan semakin menarik kunjungan wisatawan untuk datang ke Mandalika.

“Yang sudah berminat ada beberapa, mulai dari pengembangan lapangan golf, pacuan kuda, mini mall, tenis, olahraga air, dan juga akademi sepak bola,” tuturnya.

Pengembangan kawasan ini, sambung Ema, juga berdampak terhadap pembukaan lapangan kerja. Contohnya, serapan tenaga kerja di hotel Pullman Mandalika yang mencapai 400-500 orang, atau rencana mini mall yang memerlukan sekitar 300 tenaga kerja.

“Jadi ini bukan hanya pacuan kuda, tapi ada rumah kuda, ada pemeliharaan, mungkin ada sekitar 80 kuda. Satu kuda butuh tiga sampai empat orang untuk merawat, dikalikan 80 kuda, itu menyerap tenaga kerja yang cukup banyak,” jelasnya.