Bagikan:

JAKARTA - Bank Indonesia (BI) melaporkan bahwa sistem pembayaran ritel digital Quick Response Code Indonesian Standard​ (QRIS) berhasil meraih penghargaan Indonesia Recognition of Excellence 2023 dari OpenGov Asia.

Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono mengatakan bahwa organisasi internasional OpenGov Asia menilai QRIS telah berdampak pada transformasi digital yang bermanfaat bagi masyarakat.

“QRIS dipandang sebagai powerful tool yang dapat mendukung digitalisasi dan integrasi regional,” ujarnya dalam keterangan tertulis dikutip Jumat, 4 Agustus.

Erwin mengatakan, prestasi ini merupakan bentuk apresiasi atas kerja keras bank sentral dalam mendukung inklusi ekonomi dan keuangan digital serta konektivitas pembayaran antarnegara.

“QRIS menguntungkan baik pengguna maupun pedagang, khususnya segmen UMKM,” tutur dia.

Erwin menambahkan, hingga semester I 2023 sudah ada 26,7 juta merchant dengan 91,4 persen dari jumlah itu adalah UMKM. Sejalan dengan perkembangan itu, jumlah transaksi QRIS sepanjang 2022 tercatat sebesar 1,03 miliar transaksi, atau tumbuh sebesar 86 persen (year on year/yoy).

“Bank Indonesia berkomitmen untuk terus melakukan berbagai inovasi fitur QRIS seperti QRIS Tarik Tunai, Transfer dan Setor Tunai (TUNTAS) yang akan segera diluncurkan, serta perluasan kerja sama, termasuk kerja sama perluasan interkoneksi pembayaran QR Code dengan negara mitra,” tegasnya.

Sebagai informasi, Indonesia Recognition of Excellence 2023 merupakan penghargaan yang mengapresiasi lembaga publik/swasta yang telah mencapai keunggulan dalam menggunakan Information and Communication Technology (ICT) untuk dapat dimanfaatkan masyarakat luas. Adapun, OpenGov Asia merupakan sebuah organisasi di bidang konten/relasi publik yang berbasis di Singapura.

QRIS sendiri diluncurkan BI pada 17 Agustus 2019. Dalam perkembangannya, QRIS telah memiliki berbagai fitur yang semakin memudahkan pengguna dan pedagang/merchant, antara lain QRIS Tanpa Tatap Muka (TTM) (2020), QRIS Consumer Presented Mode (CPM) (2021), dan QRIS Antar Negara (2022).

“Sinergi yang kuat dengan seluruh pemangku kepentingan terkait seperti pemerintah, pelaku industri dan masyarakat, menjadi salah satu strategi utama dalam perluasan akseptasi QRIS,” tutup Erwin.