Bagikan:

JAKARTA - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) buka suara terkait divestasi saham PT Vale Indonesia Tbk (INCO) yang tidak kunjung diputuskan.

Padahal sebelumnya Presiden Joko Widodo menyebut jika keputusan nasib Vale akan diumumkan akhir Juli.

Sementara itu, Menteri ESDM Arifin Tasrif dan Menteri Investasi/BKPM Bahlil Lahadalia

telah melakukan rapat terbatas untuk finalisasi keputusan.

Pelaksana tugas (Plt) Direktur Jenderal Mineral dan Batu Bara Kementerian ESDM, Muhammad Wafid mengaku belum mendapat pengarahan dari Menteri ESDM Arifin Tasrif terkait keputusan ratas mengenai kelanjutan divestasi saham Vale.

Meski demikian ia memastikan keputusan sudah difinalisasi mengingat Rencana Pengembangan Seluruh Wilayah (RPSW) yang sudah dibahas sebelumnya.

"Mestinya (sudah finalisasi). Kan selama ini RPSW sudah diluncurkan dan sudah dibahas kemarin," ujar Wafid yang ditemui di Gedung Kementerian ESDM, Selasa 1 Agustus.

Wafid menambahkan, pembahasan mengenai konsolidasi keuangan dan operasional tengah dibicarakan antara holding tambang BUMN, MIND ID dan Vale dan komposisi saham yang ditawarkan sebesar 14 persen.

"Kan yang ditawarkan 11 plus 3 itu ya. Masih itu," imbuh Wafid.

Dia menambahkan, jika saham yang nantinya dilepas kepada pemerintah adalah porsi saham milik Vale Canada Limited (VCL) yang saat ini masih sebesar 44,3 persen.

"Ya dari korporasi yang kemarin kurangi 11 plus 3 itu. Dari 40 itu ya sisanya itu," pungkas Wafid.

Sekadar informasi, saat ini komposisi pemegang saham Vale Indonesia terdiri dari 43,79 persen milik Vale Canada Limited.

Lalu, 15,03 persen milik Sumitomo Metal Mining Co., Ltd (SMM).

Kemudian, 0,54 persen milik Vale Japan Ltd. Sementara sebesar 21,18 persen menjadi saham publik yang terdaftar di BEI, serta 20 persen dimiliki MIND ID.