Telkom Percepat Digitalisasi UMKM melalui Logee
Foto: Dok. Antara

Bagikan:

JAKARTA - PT Telkom Indonesia (Persero) mempercepat digitalisasi UMKM (usaha mikro kecil menengah) melalui Umbrella Brand Leap-Telkom Digital (Leap), salah satunya Logee sebagai platform digital yang menawarkan skema bisnis konsinyasi digital.

Direktur Digital Business Telkom Muhamad Fajrin Rasyid melalui keterangannya di Makassar, Selasa 2 Agustus, mengatakan Telkom menghadirkan berbagai produk dan layanan digital yang dapat dimanfaatkan para pelaku UMKM, termasuk Logee sebagai platform digital hadir menjawab berbagai tantangan di sektor logistik.

“Platform Logee membuat para UMKM atau pemilik produk tidak perlu lagi memikirkan infrastruktur penyimpanan barang, membangun tim operasional, maupun memastikan produknya terkirim dengan baik atau tidak,” ujar Fajrin, dikutip dari Antara.

Pelayanan yang diberikan oleh Logee menjadi wujud nyata dari Telkom dalam mempercepat penerapan digitalisasi yang cerdas serta berkelanjutan, ekonomis, dan dapat diakses oleh semua masyarakat khususnya UMKM di tanah air. Telkom selalu terus berinovasi termasuk dalam hal skema bisnis digital di sektor logistik.

Logee tak hanya hadir untuk proses pengiriman barang, namun juga mencakup skema bisnis guna mempermudah UMKM memperluas jangkauan penjualannya yang akhirnya berdampak pada kesejahteraan UMKM melalui skema bisnis konsinyasi yang digital.

Skema konsinyasi adalah sebuah skema transaksi penjualan yang dilakukan dengan perjanjian kerja sama antara pemilik produk (consignor) dan penjual (consignee). Tujuannya untuk menjual kembali barang atau produk tersebut kepada konsumen dengan harga serta persyaratan yang sudah diatur di dalam perjanjian di antara keduanya.

Fajrin menambahkan, skema konsinyasi mampu mempermudah pemilik produk dalam mendistribusikan barangnya ke ritel atau ke toko. Terlebih, jumlah toko yang telah tergabung di dalam platform Logee pada 2022 mencapai lebih dari 74 ribu toko.

Angka tersebut meningkat hingga lebih dari 780 persen dibandingkan tahun sebelumnya, yakni lebih dari 9.500 toko. Dengan begitu, kesempatan para distributor untuk memperluas jangkauan pasar dan meningkatkan penjualannya menjadi semakin besar.

Selain itu, melalui Logee pelaku UMKM dapat mendistribusikan produknya hingga ke ritel dengan menitipkan produknya di 7 gudang Logee yang tersebar di Pulau Jawa, serta dengan seluruh sistem operasional dan sales yang dimiliki Logee, produk-produk tersebut dapat terserap dengan cepat dan mudah.

Berbeda dengan bisnis konsinyasi lainnya, skema konsinyasi yang disuguhkan oleh Logee sudah digital dan dilengkapi dengan dashboard visibility yang menyajikan data secara transparan mengenai status barang sampai titik-titik outlet yang aktif dan nonaktif sehingga pemilik produk dan pemilik toko bisa mendapatkan data yang valid dan realtime.

Selain itu, setiap barang yang terjual akan dilakukan proses pembayaran kepada para pemilik produk atau distributor dengan nilai barang yang telah terjual sesuai Service Level Agreement (SLA) dan hanya membutuhkan waktu satu hari setelah produknya laku terjual.

"Logee membawa semangat bisnis kolaboratif dan tumbuh bersama agar para UMKM dapat saling mendukung dan naik kelas bersama," kata Fajrin.

Sebagai penyangga besar bagi perekonomian bangsa, kesejahteraan UMKM selaras dengan indikator Indonesia menjadi negara yang semakin maju melalui digitalisasi di berbagai sektor.