JAKARTA - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) disebutkan berupaya meningkatkan kesejahteraan petani sawit melalui perluasan pembiayaan perbankan. Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar mengatakan pihaknya telah mendorong skema pendanaan yang inovatif dan feasible yang diharapkan juga bisa meningkatkan produksi sawit nasional.
“OJK mengupayakan peningkatan akses keuangan para petani sawit karena ini jelas merupakan skema pembiayaan berkelanjutan dan menopang tiga pilar dari sustainable finance yaitu peningkatan kesejahteraan, melindungi lingkungan hidup, dan untuk pertumbuhan ekonomi,” ujarnya dalam keterangan tertulis di Sumatera Selatan, dikutip Selasa, 1 Agustus.
Menurut Mahendra, kegiatan ini merupakan rangkaian kegiatan OJK dalam mendukung pembiayaan kepada petani kelapa sawit serta peningkatan produktivitas sektor perkebunan.
"Indonesia merupakan negara produsen minyak sawit terbesar di dunia dan minyak kelapa sawit mendominasi kebutuhan minyak nabati global dan belum tergantikan hingga saat ini sehingga perlu kita dorong produktivitasnya,” tutur dia.
BACA JUGA:
Lebih lanjut Mahendra menjelaskan bahwa sebagai komoditas strategis Indonesia, kelapa sawit merupakan andalan neraca perdagangan nasional yang berkontribusi sebesar 13,50 persen terhadap ekspor nonmigas serta menyumbang 3,50 persen total PDB Indonesia.
Dalam kesempatan itu, diserahkan penyaluran kredit/pembiayaan oleh BPD Sumsel Babel, Bank BRI dan Bank Mandiri kepada perwakilan petani kelapa sawit di Desa Bumi Harapan, Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan dengan total kredit sebesar Rp273 miliar.
“Melihat besarnya potensi ekonomi kelapa sawit ini, OJK bersama stakeholder terkait akan terus mendukung petani sawit untuk mendapatkan akses pendanaan dengan lebih mudah, mendorong pengelolaan proses perkebunan dan penjaminan kualitas produk sehingga produktivitas petani sawit dapat terjaga,” tutup Mahendra.