KKP dan Universitas dari Korsel Siapkan Sister untuk Program Pendidikan Vokasi
KKP dan JNU membahas sistem informasi Sumber Daya Terintegrasi (Sister) Program pendidikan vokasi perikanan. Foto: Dok. Humas KKP

Bagikan:

JAKARTA - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BPPSDM) dan Jeju National University (JNU) membahas sistem informasi Sumber Daya Terintegrasi (Sister) Program pendidikan vokasi perikanan.

Hal tersebut sebagai tindak lanjut implementasi Memorandum of Understanding (MoU) atau Kesepakatan Bersama di antara kedua belah pihak yang telah terjalin sejak 14 Juni 2022.

Kala itu, Kepala BPPSDM KKP I Nyoman Radiarta menandatangani minutes of meeting dengan Dean Office of International Affairs JNU Moonjae Cho di JNU.

Nyoman menyebut, pihaknya sangat tertarik untuk menindaklanjuti MoU dengan JNU untuk memperluas kerja sama. Sebab, BPPSDM dan JNU memiliki MoU yang aktif. Selain itu, Korea juga telah lama menjadi mitra Indonesia di sektor kelautan dan perikanan (KP).

"Kelautan dan perikanan adalah industri yang berkembang di kedua negara, kami sangat tertarik untuk menindaklanjuti MoU kami dengan kemungkinan area yang dapat kami jelajahi lebih lanjut," kata Nyoman dalam keterangan resmi yang diterima VOI, Senin, 31 Juli.

Dia mengatakan, kedua pihak ingin bekerja sama dalam pengembangan manajemen pendidikan vokasi kelautan dan perikanan, Ocean Institute of Indonesia, serta program pelatihan Bahasa Korea.

Kedua pihak sepakat untuk membahas lebih lanjut kemungkinan Sister Program untuk menjadi satuan pendidikan vokasi perikanan global dan profesional.

"Salah satu yang ingin kami ingin dorong adalah rencana pembentukan program Young Students Collaboration for Research (Kerja Sama Pemuda untuk Penelitian) bagi jenjang sarjana dan magister melalui program double degree atau sister program," ujar dia.

Terkait penyelenggaran program double degree di Korea dan Indonesia maupun pertukaran pelajar dan tenaga pengajar, kedua belah pihak akan melanjutkan diskusi secara lebih rinci. Hal ini dilakukan untuk menentukan kegiatan praktis bagi kerja sama tersebut dan merundingkan syarat dan ketentuan kerja sama di bawah MoU yang telah ditandatangani.

Melalui sister program ini, Nyoman juga berharap para peserta didik dan alumni satuan pendidikan KKP dapat melakukan magang dan bekerja di perusahaan Korea dengan terlebih dahulu dibekali pelatihan Bahasa Korea. Sementara itu, Korea membutuhkan tenaga teknis di lapangan untuk kegiatan budidaya perikanan dari Indonesia.

"Kami mengundang Profesor Lee, Profesor Cho, dan Profesor Hanil ke Indonesia untuk berdiskusi lebih rinci tentang keberlanjutan kerja sama ini," Pungkasnya.

Sekadar informasi, MoU antara BPPSDM dan JNU ditandatangani pada 14 September 2022 silam di Jeju, Korea Selatan.

Kegiatan ini disaksikan Ketua Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Megawati Soekarnoputri, Kepala BRIN Laksana Tri Handoko, Duta Besar Indonesia untuk Korea Gandi Sulistiyanto, serta Penasehat Menteri Kelautan dan Perikanan Rokhmin Dahuri.

Pada kegiatan di JNU, Kepala BBPSM melakukan pertemuan dengan Dean Office of International Affairs dan Dean Office of Education Innovation, Dean of Office of Industry-Academic Research Young-Don Lee, serta Director General of JNU Technology Licensing and Commercialization Center June-Ho Kim.