Bagikan:

JAKARTA - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengungkapkan kontruksi rel kereta api layang (eleveted) di Simpang Joglo, Solo, Jawa Tengah, ditargetkan pada tahun depan.

“Di Solo, kita tengah mengupayakan penyelesaian pembangunan jembatan rel kereta api elevated (layang) sepanjang 270 meter, tepatnya di Simpang Joglo. Ditargetkan pada bulan Juni 2024 sudah dapat digunakan,” ujarnya dalam keterangan resmi, Senin, 31 Juli.

Hal ini disampaikan Budi usai mengecek progres proyek perkeretaapian di Solo, Jawa Tengah, sekaligus memberikan pengarahan kepada jajarannya di lingkungan Balai Teknik Perkeretaapian (BTP) Wilayah I Jawa Bagian Tengah.

Budi menginstruksikan, jajarannya agar memastikan pekerjaan dilakukan dengan kualitas kerja yang baik dan sesuai dengan target yang ditetapkan. Selain itu, dia juga minta jajarannya untuk melaksanakan pekerjaan sesuai dengan tata kelola pemerintahan yang baik (good governance) serta menjunjung tinggi integritas.

Kata Budi, rangka jembatan yang digunakan dalam pembangunan jembatan rel kereta api ini menggunakan besi bulat dan sebagian besar pengerjaanya merupakan karya anak bangsa.

“Teknologi ini merupakan yang pertama dilakukan di Asia Tenggara dan 90 persennya adalah produk lokal,” ucapnya.

Pembangunan rel layang ini, kata Budi, diharapkan dapat mengatasi kemacetan yang selama ini terjadi akibat adanya perlintasan sebidang di Simpang Joglo, Solo.

Adapun keberadaan jalur ganda KA Solo-Semarang sangat penting untuk meningkatkan keterhubungan antara kota Solo, Semarang, Purwokerto, dan Yogyakarta (aglomerasi Joglosemar).

Sejumlah proyek peningkatan perkeretaapian yang tengah dilakukan di Jawa Tengah, termasuk di Solo pada tahun 2022-2024 meliputi, pembangunan Jalur Ganda KA antara Solo–Semarang Fase I (Solobalapan–Kalioso) (2022–2024) termasuk pembangunan Jalur KA Layang Simpang Joglo sepanjang 10 Km dan Jembatan Rangka Baja Simpang Joglo sepanjang 270 meter.

Kemudian, peningkatan jalur kereta Maos-Cilacap sepanjang 21 km (2023-2024); Peningkatan jalur kereta Solo-Wonogiri sepanjang 32 km (2023-2024); Reaktivasi jalur kereta Semarang Tawang-Pelabuhan Tanjung Emas tahap II sepanjang 2,1 km; serta pembangunan box culvert pada BH 1149 km 312+075 antara Linggapura-Bumiayu dan Saluran Terbuka antara BH 1313 KM 336+686 antara Karangsari-Karanggandul lintas Cirebon-Kroya.