Bagikan:

JAKARTA - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menyebut, salah satu produsen kaca dan solar panel terbesar di dunia, Xinyi Group, akan membangun pabrik di kawasan Rempang, Batam.

Hal ini terlihat dari Memorandum of Agreement Signing Ceremony Xinyi International Investment Limited dan PT Makmur Elok Graha di Chengdu, China, pada Jumat, 28 Juli, yang disaksikan langsung Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Bahlil.

Xinyi Group merupakan perusahaan terkemuka di bidang industri kaca dan solar panel asal China yang berlokasi di kota Wuhu. Bahlil mengatakan, kesepakatan antara Indonesia dengan Xinyi Group ini sebagai oleh-oleh dari kunjungan Presiden Jokowi ke Chengdu, China.

"Kami menandatangani MoU dan perjanjian kerja sama dalam membangun ekosistem hilirisasi di Rempang, Batam, dengan rencana investasi sebesar 11,6 miliar dolar AS (Rp175,24 triliun dengan kurs Rp15.107 per dolar AS)," kata Bahlil dalam keterangan resminya, Sabtu, 29 Juli.

Bahlil menyebut, investasi ini untuk membangun kaca dan solar panel, serta akan memakai tenaga kerja Indonesia sekitar 35 ribu orang. "Arahan Bapak Presiden segera eksekusi dan menjalankan percepatan, agar proses hilirisasi terjadi," ujarnya.

Menurut Bahlil, rencana investasi di Batam merupakan proyek kedua di Indonesia. Sebelumnya, Xinyi Group telah melakukan investasi tahap pertama untuk basis manufaktur kaca komprehensif berskala besar di Kawasan JIIPE (Java Integrated and Industrial Port Estate) di Gresik pada 2022 lalu sebesar 700 juta dolar AS. Produksinya diperkirakan terlaksana di pertengahan tahun depan.

"Ini (fasilitas di Batam) akan menjadi pabrik terbesar kedua di dunia setelah China. Kalau kami sudah berhasil membangun sistem hilirisasi dari nikel, sekarang mulai kami dorong ke pasir kuarsa. Output produknya hampir 95 persen untuk ekspor, karena pasarnya adalah luar negeri," ungkapnya.

Sementara itu, CEO Xinyi Group Lee Yin Yee menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Pemerintah Indonesia yang telah membuka kesempatan berkolaborasi untuk pengembangan industri panel surya negara tersebut. Dia berharap, kerja sama yang akan dilaksanakan ini dapat menguntungkan kedua belah pihak.

"Kami berterima kasih kepada Pemerintah Indonesia, khususnya kementerian terkait yang telah membantu kami mengimplementasikan investasi ini," jelasnya.

"Sebelumnya, Xinyi Group telah berinvestasi di Gresik. Kali ini kami berencana untuk berinvestasi dalam pembangunan industri fotovoltaik atau panel surya di Pulau Rempang dan akan menjadi area industri fotovoltaik komprehensif terbesar di dunia," pungkasnya.