Bagikan:

JAKARTA - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menekankan pentingnya untuk mengakselarasi transformasi digital di sektor koperasi.

Hal ini untuk mendukung kemajuan koperasi di Indonesia karena peran pentingnya dalam mendorong kesejahteraan masyarakat.

"Menurut saya, koperasi yang digital itu merupakan suatu keharusan," kata Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita, Senin, 24 Juli.

Agus menyebut, dengan adanya digitalisasi dalam berbagai kegiatan di koperasi, baik itu koperasi yang menghasilkan produk atau jasa, nantinya bisa menghasilkan efisiensi dan meningkatkan daya saing.

"Seiring dengan perkembangan zaman, koperasi dapat menjadi menjadi salah satu pilar kekuatan ekonomi di era ekonomi digital," ujarnya.

Dalam kesempatan itu, Menperin memberikan apresiasi kepada Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin) di bawah pimpinan Nurdin Halid yang telah menyelenggarakan Harkopnas ke-76 di Kota Padang.

Dia menegaskan, pihaknya membuka pintu yang seluasnya untuk menjalin kerja sama dengan Dekopin.

Apalagi, lanjutnya, selama ini koperasi telah ikut berperan dalam mengembangkan wirausaha industri baru, khususnya di sektor industri kecil dan menengah (IKM).

"Kami memiliki banyak program dan kegiatan dalam pembinaan IKM yang juga bisa relevan dengan upaya pengembangan koperasi. Apalagi, Kemenperin punya lima unit kerja di wilayah Sumatera Barat, terbanyak dibandingkan provinsi lainnya," ucap dia.

Di samping itu, Agus mengajak seluruh pihak termasuk Dekopin untuk bersama-sama mencari solusi yang inovatif dan memperkuat kolaborasi, dengan tekad dan semangat yang kuat dalam menghadapi tantangan ekonomi global yang masih belum stabil saat ini.

"Kami melihat koperasi ini tidak hanya sebagai pilar ekonomi, tetapi juga pilar bangsa. Oleh karena itu, tantangan kami ke depannya adalah menyosialisasikan dan mengedukasi kepada masyarakat terkait pentingnya dan manfaat dari koperasi itu sendiri secara terarah dan berkelanjutan," jelasnya.

Menperin optimistis, koperasi berperan penting dalam menopang perekonomian nasional. Terlebih, kondisi perekonomian Indonesia sedang berada di level yang cukup baik dan stabil saat ini.

Hal tersebut terlihat dari sejumlah indikator.

"Ekonomi kami lebih baik dibandingkan negara-negara lain di dunia, dengan kembali menjadi status upper-middle income country pascapandemi COVID-19," katanya.

Tak sampai di situ, Agus juga mengingatkan kembali program prioritas pemerintah, yakni Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN).

Kebijakan ini bisa dilakukan di semua level, tidak hanya di pemerintah pusat dan daerah atau BUMN dan BUMD, tetapi juga di koperasi.

"Semakin tingginya penggunaan produk dalam negeri, akan membawa multiplier effect yang luas bagi ekonomi," tegasnya.

Dia berharap, koperasi turut menjadi agen keberhasilan dalam pelaksanaan program P3DN.

Sebab, produk-produk dalam negeri harus bisa menjadi tuan rumah di negeri sendiri.

"Kami ingin melihat ke depan terciptanya banyak koperasi yang berkategori sebagai entitas usaha besar. Di beberapa negara, keberhasilan ekonominya itu ditentukan juga oleh keberhasilan dalam membangun koperasi itu sendiri," pungkasnya.