Bagikan:

JAKARTA – Pemerintah melalui Kementerian Keuangan (Kemenkeu) disebutkan terus melakukan pendekatan adaptif terhadap model bisnis pelelangan. Terbaru, Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) Kemenkeu menuai hasil positif dari pemanfaatan kanal digital dalam kegiatan lelang.

Mengutip siaran DJKN hari ini, partisipasi masyarakat melalui portal resmi pemerintah naik 400 persen di periode 2016 hingga 2022. Dirjen Kekayaan Negara Rionald Silaban mengatakan pihaknya mulai memanfaatkan Aplikasi Lelang sejak 2013.

“Pada tahun 2018 Aplikasi Lelang dikembangkan dan berganti nama menjadi Portal Lelang Indonesia,” ujarnya pada puncak peringatan 115 Tahun Lelang Indonesia di Jakarta, Selasa, 18 Juli.

Menurut Rionald, peningkatan keikutsertaan peserta lelang tersebut juga berdampak bagi peningkatan nilai transaksi lelang dan penerimaan negara.

“Tercatat, dari tahun 2016 hingga 2022, jumlah pokok lelang naik dari sekitar Rp12 triliun meningkat hingga Rp35 triliun. Sedangkan jumlah bea lelang yang diterima negara meningkat dari sekitar Rp270 miliar hingga menjadi lebih dari Rp800 miliar,” tegasnya.

Anak buah Sri Mulyani itu menjelaskan peningkatan kinerja lelang ini terus diimbangi dengan upaya DJKN untuk memberikan pelayanan maksimal.

“Salah satunya melalui reengineering lelang yang tahun ini sedang berproses. Upaya ini diharapkan dapat mengoptimalkan performance layanan Portal Lelang Indonesia,” kata dia.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Lelang DJKN Joko Prihanto melaporkan acara puncak 115 Tahun Lelang Indonesia yang dihadiri kurang lebih 700 peserta, diisi dengan berbagai kegiatan.

Selain dialog inspiratif bersama Dirjen Kekayaan Negara, juga diramaikan dengan pelaksanaan lelang sukarela berupa kendaraan bermotor, benda seni lukisan, kain tenun, barang antik/kuno dan barang lainnya.

“Kami juga menganugerahkan penghargaan kepada pemenang lomba ajang kreativitas insan lelang Indonesia 2023 dan penghargaan kepada Pencipta Lagu Kampanye Anti Penipuan Lelang,” ucap Joko.