Bagikan:

JAKARTA - PT Kereta Cepat Indonesia-China (KCIC) terus mempersiapkan operasional Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB).

Untuk memastikan sistem persinyalan dan komunikasi KA Cepat berjalan dengan lancar, KCIC melakukan pengukuran menggunakan Global System for Mobile Communication Railway atau GSM-R.

Adapun GSM-R merupakan jaringan yang diperuntukkan khusus untuk komunikasi perkeretaapian yang juga digunakan di industri perkeretaapian di Eropa, Arab Saudi, dan China.

Jaringan GSM-R menggunakan jaringan 2G pada frekuensi 900 MHz untuk menghadirkan komunikasi digital yang aman dan dapat diandalkan.

Manager Corporate Communication KCIC Emir Monti mengatakan sebagai transportasi dengan teknologi tinggi, Kereta Api Cepat memerlukan jaringan komunikasi yang andal untuk menciptakan keselamatan perjalanannya.

Dengan pengukuran melalui GSM-R, kata Emir, tingkat keamanan yang lebih tinggi dapat dicapai karena komunikasi akan berlangsung setiap saat tanpa terputus.

Termasuk, untuk area seperti terowongan di mana komunikasi radio sebelumnya tidak mungkin dilakukan, namun GSM-R mampu mengatasinya.

“Penggunaan GSM-R akan meningkatkan keselamatan bagi penumpang, masinis, dan petugas perawatan,” katanya dalam keterangan resmi, Kamis, 13 Juli.

Untuk memastikan kelancaran sistem komunikasi ini, kata Emir, KCIC selaku operator KA Cepat melalukan pengukuran kebersihan frekuensi atau frequency clearing pada Senin, 10 Juli. Pengukuran dilaksanakan bersama Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Kementerian Komunikasi dan Informatika, Telkomsel, dan Indosat dengan menggunakan Comprehensive Inspection Train atau Kereta Inspeksi.

Lebih lanjut, Emir mengatakan, bahwa pengukuran ini merupakan bagian dari testing and commissioning KA Cepat yang selama ini terus dilakukan.

Pengukuran frequency GSM-R di sepanjang jalur lintasan KA Cepat relasi Jakarta-Bandung dilakukan untuk memastikan bahwa frekuensi GSM-R tidak terganggu dan cukup kuat pada saat operasional KA Cepat.

Pengukuran dilakukan sedetail mungkin dengan menggunakan instrumen yang tersedia di dalam Kereta Inspeksi maupun peralatan yang lain yang disediakan oleh Telkomsel dan Indosat.

“Hasil dari pengukuran ini akan menjadi evaluasi dari seluruh pihak yang akan segera ditindaklanjuti dalam rangka memberikan kepastian bahwa frekuensi GSM-R yang digunakan tidak terintervensi jaringan sinyal komunikasi yang lain,” tutup Emir.

Sekadar informasi, Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) akan dibuka untuk umum dan berbayar pada Oktober mendatang. Sementara pada 18 Agustus 2023 akan dilakukan soft opening terlebih dahulu.