Apa Itu Defensive Marketing? Strategi Menjaga Loyalitas Pelanggan agar Nggak Berpaling ke Brand Lain
Ilustrasi loyalitas pelanggan (Freepik)

Bagikan:

YOGYAKARTA - Kunci kesuksesan penjualan produk dalam sebuah bisnis tidak berhenti pada mendapatkan konsumen. Sebuah bisnis juga dituntut untuk bisa mempertahankan pelanggan atau customer retention. Untuk bisa menjaga repeat order dari pelanggan, Anda perlu menerapkan defensive marketing. Apa itu defensive marketing?

Apakah Anda pernah membeli suatu produk dari satu brand terus menerus atau tidak berganti ke brand lain. Itu berarti Anda sudah menjadi pelanggan setia dari brand tersebut. Memiliki pelanggan setia adalah pencapaian yang penting bagi sebuah bisnis. Dengan memiliki costumer retention, maka bisnis bisa bertahan di pasar di tengah banyaknya kompetitor. 

Namun tidak mudah untuk bisa membuat konsumen repeat order atau menjadi pelanggan setiap. Untuk bisa meningkatkan customer retention, Anda perlu memahami apa itu defensive marketing dan strategi yang perlu disiapkan.

Apa Itu Defensive Marketing?

Defensive marketing adalah cara pemasaran yang bertujuan untuk mempertahankan atau menjaga keuntungan, target pasar, hingga posisi brand dari kompetitor. Dengan menerapkan strategi pemasaran ini, maka konsumen akan melakukan repeat order atau menjadi pelanggan setia dari bisnis tersebut. 

Bisnis atau brand perlu menjalankan strategi pemasaran agar tidak kehilangan konsumennya. Mengingat persaingan di pasar sangat ketat dan banyaknya kompetitor yang menjual produk sama dengan Anda. Tingginya persaingan tersebut bisa menjadi ancaman yang dapat membajak atau mengambil konsumen Anda. 

Strategi pemasaran ini juga akan mempengaruhi market share reach dan brand positioning di pasar. Defensive marketing berbeda dengan jenis strategi lainnya dalam pemasaran. Strategi ini tidak bertujuan menyerang atau mengalahkan kompetitor, namun berfokus pada menjaga atau mempertahankan loyalitas pelanggan. 

Cara Menerapkan Defensive Marketing

Masih banyak pebisnis yang belum tahu cara menerapkan defensive marketing. Berikut tips menjalankan defensive marketing. 

Self Attack

Self Attack adalah melihat atau menyadari kelemahan sendiri. Melakukan self attack memang terlihat berisiko dan bertentangan dengan tujuan bisnis. Namun self attack juga menjadi strategi yang cukup efektif untuk mempertahankan pelanggan Anda. 

Self attack sering diterapkan oleh perusahaan-perusahaan besar seperti Apple dan Google. Self attack dilakukan dengan cara mengembangkan dan meluncurkan inovasi produk agar lebih baik dari produk sebelumnya. Dengan menghadirkan layanan atau produk baru, maka akan meningkatkan ketertarikan konsumen dan customer retention. 

Meningkatkan Kualitas Produk

Cara lain menerapkan defensive marketing adalah dengan meningkatkan kualitas produk. Setiap bisnis memang dituntut untuk mampu bersaing dan unggul dari kompetitor. Anda perlu melihat tren dan kebutuhan di pasar sebagai bahan evaluasi untuk meningkatkan product value. Dengan cara ini, Anda bisa menguasai pasar dan mengikat konsumen menjadi pelanggan setia. 

Memperhatikan Pricing

Pricing strategy atau penetapan harga juga perlu dilakukan dalam menjalankan defensive marketing. Ada empat cara untuk menyesuaikan harga produk dengan kondisi pasar, yaitu: menurunkan harga produk sebanding dengan yang ditawarkan kompetitor, menaikkan harga sesuai dengan kualitas produk yang ditingkatkan, mempertahankan harga namun memberi nilai tambah produk, menawarkan pilihan harga baru. 

Menggunakan Customer Insights

Defensive marketing juga bisa dilakukan dengan menggunakan customer insight. Anda bisa memanfaatkan customer insights untuk melihat minat, behavior, kebutuhan, perilaku, hingga permintaan konsumen terhadap produk Anda. Informasi-informasi tersebut bisa menjadi bekal Anda untuk merancang strategi defensive marketing yang tepat dan efektif. 

Memanfaatkan Advertising

Langkah selanjutnya yang bisa Anda lakukan adalah memanfaatkan advertising. Cara ini merupakan metode klasik dalam defensive marketing. Jadi Anda harus menampilkan kelebihan produk Anda lewat iklan. Dengan menggunakan media iklan, Anda bisa menjangkau audiens secara lebih luas dan membantu membangun citra positif pada brand Anda. 

Demikianlah ulasan mengenai apa itu defensive marketing dan strategi yang perlu diterapkan. Defensive marketing merupakan strategi pemasaran yang wajib dipahami dan dikuasai oleh pebisnis. Kunci sukses sebuah penjualan tidak sebatas pada berhasil menggaet konsumen, namun wajib bisa menjaga loyalitas pelanggan. 

Ikuti terus berita terkini dalam negeri dan luar negeri lainnya di VOI . Kamu menghadirkan terbaru dan terupdate nasional maupun internasional.