Bagikan:

JAKARTA - Depo Pertamina Makassar yang terletak di Jl.Sabutung Kelurahan Tamalabba, Kecamatan Ujung Tanah mulai disoroti berbagai pihak.

Peneliti dari Public Policy Network (Polinet), Naylawati Bachtiar mengatakan keberadaan Depo Pertamina Makassar membawa beberapa dampak negatif.

Hasil analisis tim riset Polinet menunjukkan jarak Depo Pertamina Makassar sangat dekat dengan pemukiman warga sehingga mengancam kesehatan, keselamatan hingga berpotensi menelan korban jiwa.

"Perihal jarak, depo Pertamina Makassar juga tidak memenuhi standar minimum. Sementara aspek lingkungan, keberadaan depo Pertamina dianggap mencemari udara di sekitar depo dan beberapa sumber daya yang dimiliki sudah tidak sesuai standar," kata Naylawati di acara Ekspose Riset yang dilakukan Polinet di salah satu Cafe di Kawasan Boulevard, Kota Makassar, Jumat 23 Juni.

Belum lagi, peristiwa kebakaran Depo Pertamina Makassar tahun 2009 silam serta meledaknya Depo Plumpang belum lama ini semakin membuat warga yang bermukim di sekitar depo khawatir.

Dari aspek sosial, keberadaan Depo Pertamina Makassar juga mengganggu hak asasi masyarakat, termasuk tidak ada prioritas kerja bagi masyarakat sekitar.

"Keberadaan depo Pertamina dianggap mengancam hak atas rasa aman bagi warga sekitar depo karena jaraknya yang sangat dekat dengan perumahan warga," ujarnya.

Persoalan lainnya yakni tidak meratanya CSR hingga pemerintah setempat tidak dilibatkan secara menyeluruh serta tidak menindaklanjuti hasil dialog bersama.

"Dari aspek tata kelola, CSR depo Pertamina dianggap tidak efektif karena tidak merata ke masyarakat sekitar depo," tutur Naylawati.

Berdasarkan pertimbangan tersebut, Polinet merekomendasikan untuk merelokasi Depo Pertamina Makassar ke tempat yang representatif dan sesuai dengan keselamatan warga.

"Untuk itu, kami merekomendasikan untuk pemindahan lokasi depo Pertamina dengan skema Public Private Partnership. Sehingga, anggaran pemindahan dapat di minimalisir," tutupnya.