Bagikan:

JAKARTA - Open Finance Summit 2023 resmi diselenggarakan hari ini di Thamrin Nine Ballroom, Jakarta Pusat, dengan tema “Unlocking the Next Era of Financial Services” (Menghadirkan Era Baru Layanan Keuangan).

Acara ini berkomitmen untuk mendorong perkembangan di industri jasa keuangan di Indonesia melalui diskusi mengenai berbagai inovasi dari industri Open Finance. Acara ini turut dihadiri oleh direksi, pemimpin, inovator, regulator dan perusahaan rintisan berikut dengan unicorn masa depan.

Ayoconnect, platform Open Finance API terbesar di Asia Tenggara dan satu-satunya pelaku open finance berlisensi di Indonesia yang telah mendapatkan kategori izin 1 PJP dari Bank Indonesia, berperan sebagai inisiator utama pada acara Open Finance Summit 2023. Acara ini juga didukung oleh Mastercard, perusahaan teknologi global dalam industri pembayaran dengan misi menghubungkan dan memperkuat ekonomi digital inklusif yang bermanfaat bagi semua orang.

MongoDB (perusahaan platform pengolahan data terkemuka yang memberdayakan inovator melalui perangkat lunak dan data), dan Eranyacloud (penyedia layanan cloud lokal pertama di Indonesia dengan sertifikasi ISO 27001/9001) juga turut berpartisipasi dalam mendukung kesuksesan acara ini.

Chiragh Kirpalani, Founder & Chief Operating Officer, Ayoconnect mengatakan bahwa Open Finance memiliki peran strategis dalam digitalisasi di Asia Tenggara, terutama Indonesia. Beragam sektor termasuk industri keuangan, serta konsumen yang semakin cerdas, membutuhkan kenyamanan melalui layanan digital.

"Open Finance memungkinkan rangkaian produk dan layanan keuangan yang jauh lebih besar dengan penawaran yang lebih fleksibel, solusi pembayaran yang efisien, dan yang paling penting, layanan alternatif untuk pasar yang kurang terlayani (unbankable population)," ujarnya di Jakarta, Rabu 21 Juni.

Navin Jain, President Director, PT Mastercard Indonesia, mengatakan, saat ini, konsumen menggunakan beberapa penyedia layanan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan mereka. Ini juga berlaku untuk layanan keuangan. Open finance menghubungkan semua pihak dan menempatkan bisnis dan konsumen sebagai fokus utama dalam penggunaan data keuangan mereka.

"Dampaknya adalah pengalaman konsumen yang lebih kaya dan konsisten, serta ekosistem keuangan dan digital yang lebih inklusif, yang menjadi fokus Mastercard untuk membangun pengalaman ini untuk semua orang, di mana pun mereka berada. Mastercard berkomitmen untuk mendukung inisiatif open finance yang dipimpin oleh industri dan membantu berbagai organisasi dengan memberdayakan mereka melalui platform open banking, solusi agregasi data, dan kemitraan seperti yang terjadi di Indonesia dengan Ayoconnect," jelasnya.

Menurut laporan Katadata Insight Center, pasar Open Finance di Indonesia diprediksi mencapai total sebesar 2 miliar dolar AS atau setara dengan Rp31 triliun di 2023 beserta disrupsi, inovasi dan peluang yang dihadirkan oleh Open Finance dalam industri layanan keuangan (financial services) era selanjutnya. Open Finance pun bukan hanya untuk para pemain baru dalam industri keuangan, melainkan untuk seluruh pelaku dalam industri layanan keuangan.

Open Finance Summit 2023 menghadirkan tujuh panel diskusi dengan tema berbeda di setiap sesinya. Rudy Salahuddin selaku Deputi IV Koordinasi Ekonomi Digital, Ketenagakerjaan, dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Kementerian Koordinator Perekonomian Republik Indonesia membuka acara dengan menyampaikan besarnya potensi ekonomi digital di Indonesia.

Acara pun dilanjutkan dengan diskusi panel dari sederet panelis seperti Dr. Ir. David Yama, M.Sc., MA. selaku Direktur Integrasi Data Kependudukan Daerah, Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kementerian Dalam Negeri, Nawal Nely selaku Deputi Bidang Keuangan dan Manajemen Risiko, Kementerian BUMN Republik Indonesia, Indra Utoyo selaku CEO Allo Bank Indonesia, Noni Purnomo selaku Direktur Utama PT. Blue Bird Group, Sati Rasuanto selaku Presiden Utama VIDA, Jakob Rost selaku Founder & CEO, Ayoconnect, Navin Jain selaku President Director, PT Mastercard Indonesia, Wibawa Prasetyawan selaku Vice President & Head of Account Management Financial Institutions, Mastercard dan Wei You PAN selaku Principal, Financial Industry Solutions, MongoDB.

Salah satu highlight dari hasil diskusi panel adalah strategi yang perlu diambil untuk mempercepat inklusi keuangan bertepatan dengan momentum pesatnya perkembangan Open Finance. Dilansir dari salah satu diskusi panel, kunci dari suksesnya adopsi Open Finance adalah kolaborasi menyeluruh untuk dapat menghadirkan model dan inovasi bisnis baru yang sesuai dengan perkembangan kebutuhan masyarakat.

Pilar Open Finance terbagi menjadi tiga yaitu penggunaan sistem pembayaran yang mumpuni, adopsi penggunaan Banking as a Service (BaaS) dan inisiatif keuangan lainnya dengan regulasi yang harus memprioritaskan keamanan nasabah.

Open Finance Summit 2023 juga didukung oleh VIDA (Penyedia sertifikat elektronik terpercaya yang terdaftar di bawah Kementerian Komunikasi dan Informatika Indonesia), PS Global Consulting Pte Ltd (salah satu perusahaan konsultan transformasi digital keuangan terkemuka), dan Protergo Cyber Security (penyedia solusi dan layanan keamanan dunia maya kelas dunia ke berbagai segmen pasar, terutama industri layanan keuangan).

Allo Bank Indonesia, Credgenics, 99 Group Indonesia, Finpay, Indonet dan Insight Inovasi pun ikut serta mendukung acara Open Finance Summit 2023. Memperkuat sebagai wadah diskusi industri open finance, AFTECH (Asosiasi Fintech Indonesia) dan APGI (Asosiasi Payment Gateway Indonesia) juga turut mendukung Open Finance Summit 2023 sebagai mitra asosiasi pendukung.