JAKARTA - PT Bukit Asam Tbk memastikan proyek hilirisasi batu bara menjadi dimethyl ether (DME) tetap berjalan pascahengkangnya perusahaan asal Amerika, Air Products and Chemicals, Inc.
Direktur Utama PTBA Arsal Ismail mengungkapkan, jika saat ini pihaknya tengah menjajaki kerja sama dengan perusahaan asal China untuk menggantikan Air Products.
"Itu memang ada perusahaan dari China dan sedang berproses. Berproses ya bahwa kita sedang melakukan negosiasi," ujar Arsal yang ditemui usai RUPST PTBA pada Kamis 16 Juni.
Selain menjajaki kerja sama dengan perusahaan asal Tiongkok, lanjut Arsal, pihaknya terus berkoordinasi dengan pemerintah agar proyek ini berjalan dengan baik.
Arsal mengemukakan, pada prinsipnya pihaknya mendukung penuh kebijakan hilirisasi yang dicanangkan pemerintah.
Oleh karena itu, meski Air Product hengkang dari proyek DME, ia memastikan proyek ini akan tetap berjalan.
"Kalau kita dari PTBA sendiri kita kan sudah secara internal menyiapkan untuk kawasan industri hilirisasinya," lanjut Arsal.
Arsal juga memastikan cadangan batu bara yang tersedia berjumlah 3 miliar ton.
"Memang kita sudah memiliki cadangan sebesar hampir 3 miliar ton. Tinggal nanti negosiasi dengan pihak Chinanya, dengan pihak investor siapapun investornya tentunya kita akan melakukan diskusi lebih dalam tentunya," beber Arsal.
BACA JUGA:
Pascahengkangnya Air Peoduct, ia mengakui jika timeline proyek akan mengalami kemunduran dari yang sebelumya diperkirakan hanya memakan waktu 3 hingga 4 tahun.
"Mungkin dengan investor yang baru kita mulai lagi, tapi start-nya tidak dari awal banget karena kita kan sudah berjalan sehingga diharapkan bisa lebih cepat," pungkas Arsal Ismail.