Bagikan:

JAKARTA - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menyebut, produk keramik asal China saat ini tengah membanjiri pasar Indonesia. Padahal, permintaan produk keramik asal negara ini di pasar global tengah menurun.

Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, dengan adanya fenomena tersebut, dapat disimpulkan Indonesia sedang menjadi target sasaran pasar produk keramik China.

"Untuk produk-produk ubin, keramik China merajalela di China, Meksiko, Eropa, Timur tengah, dan ini secara alamiah menjadikan Indonesia menjadi target market produk-produk China," ujar Menperin Agus saat membuka Rapat Kerja (Raker) Kemenperin 2023 di kawasan Sudirman, Jakarta Selatan, pada Jumat, 16 Juni.

Di sisi lain, Agus mengatakan Asosiasi Aneka Industri Keramik Indonesia atau Asaki selama beberapa bulan terakhir utilisasinya cukup tinggi, yakni mencapai 75 persen, pada kuartal I-2023.

Meski begitu, Agus menyebut, tingkat utilisasi tersebut mengalami penurunan jika dibandingkan tahun lalu dalam periode sama yang mencapai sebesar 78 persen.

"Saya mendapatkan surat dari ASAKI, yang mana sebetulnya keramik ini sedang menikmati pertumbuhan yang tinggi. Tingkat produksi di kuartal pertama tahun ini utilisasi mencapai 75 persen. Itu tren yang harus dijaga. Namun, ini menurun dibandingkan pada tahun lalu," ucap dia.

Lebih lanjut, kata Agus, penurunan utilisasi pada 2023 disebabkan oleh melemahnya daya beli masyarakat serta tingkat inflasi yang meningkat. Selain itu, juga dipicu dengan imbas adanya kenaikan harga bahan bakar minyak atau BBM di kuartal ke III-2022.

"Dan permasalahan itu masih terus berlangsung sampai saat ini," pungkasnya.

Sebelumnya, Kementerian Perindustrian menargetkan industri keramik ditargetkan mencapai utilisasi di atas 82 persen hingga 2024.