Bagikan:

JAKARTA - Direktorat Jenderal (Ditjen) Perumahan menyalurkan program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) bagi 93.139 unit, hingga 9 Juni atau Semester I tahun 2023.

"Untuk progres fisik program BSPS hingga 9 Juni atau Semester I tahun 2023 sudah mencapai 93.139 unit dari target total 150.050 unit. Adapun total anggaran program BSPS tahun 2023 sebesar Rp3,29 triliun," kata Direktur Jenderal Perumahan Iwan Suprijanto dalam keterangan tertulisnya, Senin, 12 Juni.

Iwan menyebut, Program BSPS merupakan bantuan pemerintah bagi masyarakat berpenghasilan rendah yang dilaksanakan dengan skema Padat Karya Tunai (PKT) guna mendorong dan meningkatkan keswadayaan dalam peningkatan kualitas rumahnya, beserta prasarana, sarana dan utilitas umumnya. Saat ini, penyerapan tenaga kerjanya sudah 171.082 orang dari target 300.100 orang.

Kementerian PUPR terus mempercepat penanganan rumah tidak layak huni melalui program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS).

Dengan skema PKT, program BSPS dapat memberikan manfaat lebih luas bagi masyarakat berpenghasilan rendah, tidak hanya memiliki rumah yang lebih layak, sehat dan nyaman, namun juga mengurangi angka pengangguran dan mempertahankan daya beli masyarakat.

"Program ini sangat membantu masyarakat untuk memiliki hunian yang layak dengan dana stimulan yang disalurkan oleh pemerintah," ujar Iwan.

Menurut Iwan, setidaknya ada tiga fokus penanganan rumah swadaya pada 2023, yakni mendukung percepatan program Penurunan Kemiskinan Ekstrem (PKE) melalui peningkatan kualitas rumah tidak layak huni, penanganan kawasan perumahan, serta permukiman kumuh terintegrasi dan perluasan cakupan pelayanan Klinik Rumah Swadaya.