Bagikan:

JAKARTA - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) melalui Badan Diklat Industri (BDI) Denpasar menyelenggarakan kegiatan IP BOOTCAMP secara luring pada 2 Mei-9 Juni 2023.

IP Bootcamp merupakan program pelatihan intensif untuk pengembangan intellectual property (IP) dengan para pengajar berpengalaman.

Kegiatan tersebut dilaksanakan untuk menumbuhkan pelaku industri di bidang animasi, digital content, dan industrial internet of things (IIOT). Upaya ini adalah bagian dari peran Balai Diklat Industri (BDI) Denpasar, Bali, yang merupakan salah satu unit kerja di bawah Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kemenperin.

"Program yang telah berjalan meliputi diklat animasi sejak 2015 sampai 2022. Total lulusan diklat animasi di BDI Denpasar sebanyak 9.481 lulusan. Diklat program ini berbasis kompetensi sistem 3 in 1, yakni pelatihan, sertifikasi kompetensi dan penempatan," ujar Kepala BPSDMI Kemenperin Masrokhan lewat keterangan tertulisnya di Jakarta, dikutip Senin, 29 Mei.

Masrokhan menyebut, setiap tahunnya, Inkubator Bisnis BDI Denpasar berhasil membina 10-20 tenant atau startup yang bergerak di bidang konten digital, animasi, games, berbasis pemograman, serta kriya (kerajinan).

"Harapannya setelah selesai mengikuti program inkubasi ini, para startup tersebut dapat menjadi usaha yang mandiri," kata dia.

Adapun peserta yang sedang mengikuti IP Bootcamp saat ini sebanyak enam tim, yakni Namona Studio dari Yogyakarta, Draaw (Padang), Kreasilab.id (Jakarta), Guritama (Padang), La Fleur Studio (Bali), dan Pixli Studio (Bali).

Sementara itu, Kepala BDI Denpasar Ali Khomaini mengatakan, selama IP Bootcamp offline, yang dipelajari para peserta adalah proses pra-produksi animasi IP masing-masing studio untuk portofolio yang terdiri atas penulisan cerita dan pembuatan skenario, desain karakter, voice over, serta pembuatan storyboard dan animatic.

"Setelah IP Bootcamp offline tersebut selesai, akan dilanjutkan inkubasi bisnis secara hybrid sampai dengan Desember 2023. Kegiatan inkubasi bisnis ini meliputi mentoring pembimbingan produksi dan mentoring manajemen dan bisnis," ucapnya.

Ali menambahkan, BDI Denpasar telah menjalin kerja sama dengan industri, termasuk studio animasi yang tersebar di berbagai daerah Indonesia.

Kolaborasi yang dilakukan meliputi pelaksanaan diklat 3 in 1, penyusunan modul dan kurikulum pembelajaran diklat, serta narasumber dalam penyelenggaraan workshop dan seminar.

"Sampai saat ini, jumlah mitra industri yang bekerja sama dengan BDI Denpasar berjumlah 56 perusahaan yang tersebar di berbagai daerah Indonesia," ungkapnya.

Untuk wilayah Bali misalnya, pelaku industri animasi yang menjadi mitra adalah Brown Bag Films Studio, Timeline Studio, IniDia Studio, InHouse Studio, dan Bali Digital Creative Studio. Sedangkan, mitra industri lainnya di bidang digital content dan game, yakni Bamboomedia Cipta Persada, Miracle Gates, dan Digital Artisans.

Sekadar informasi, Pemerintah Indonesia memproyeksikan pertumbuhan ekonomi digital Indonesia mencapai 145-150 miliar dolar AS pada 2025.

Pada 2021, pertumbuhan ekonomi digital nasional telah mencapai 70 miliar dolar AS.

Angka yang signifikan tersebut menandakan bahwa ekonomi digital dapat memberikan nilai tambah yang besar bagi Indonesia.