JAKARTA - Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Bank Mayapada Internasional Tbk (MAYA) menyetujui penetapan penggunaan laba bersih 2022 sebesar Rp25,99 miliar untuk melakukan cadangan dari laba bersih setiap tahun. Nantinya, hingga mencapa 20 persen dari total modal disetor.
Direktur Utama Bank Mayapada Hariyono Tjahjarijadi mengatakan, guna memenuhi ketentuan Pasal 39 Anggaran Dasar Perseroan juncto Pasal 70 Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (PT) untuk melakukan cadangan dari laba bersih setiap tahun, sampai cadangan mencapai 20 persen dari total Modal Disetor.
"Dengan ini kami mencadangkan sebesar 3,85 persen dari laba bersih tahun 2022 yakni sebesar Rp1 miliar," ujarnya dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu 24 Mei.
Sedangkan sisanya sebesar Rp24.99 miliar akan dicatatkan sebagai laba yang ditahan untuk memperkuat struktur permodalan Perseroan.
Selain itu diketahui pada RUPST ini perseroan memutuskan tidak melakukan pembagian dividen kepada pemegang saham. Hariyono mengakui jika memang selama periode pandemi Covid-19 Bank Mayapada belum membagikan dividen.
Hal ini juga merupakan keputusan bersama yang telah disepakati oleh pemegang saham baik mayoritas maupun minorutas. Ia menjelaskan jika keputusan ini diambil untuk menjaga permodalan perbankan agar tetap kuat.
BACA JUGA:
"Tujuannya untuk memperkuat struktur permodalan karena sebagai bank kami harus menjaga supaya CAR mencukupi untuk Bank Mayapada bisa berkembang," beber Hariyono.
Selain itu RUPST Bank Mayapada kali ini juga tidak menetapkan perubahan susunan direksi dan dewan komisaris.
"Tidak ada pembahasan untuk agenda ini oleh karena belum tercapainya keputusan internal untuk perubahan susunan Direksi dan Dewan Komisaris," pungkas Hariyono.