Bagikan:

TERNATE - Balai Karantina Pertanian Kelas II Ternate, Maluku Utara (Malut) menyatakan saat ini ekspor perdana sampel satu kilogram briket arang dan sembilan kilogram gula merah dibawa ke Moskow, Rusia, melalui Bandara Sultan Babullah Ternate.

"Karantina menerbitkan Phytosanitary Certificate setelah melakukan pemeriksaan sebagai jaminan kesehatan agar produk ini dapat diterima di negara tujuan akan di ekspor pemilik untuk lapor karantina sebelum terbang," kata Kepala Karantina Ternate Tasrif dilansir ANTARA, Sabtu, 20 Mei.

Dia menyatakan, pihaknya melakukan pemeriksaan terhadap satu kilogram briket arang dan sembilan kilogram gula merah yang merupakan syarat untuk ekspor.

"Setelah kami lakukan pemeriksaan, kami menerbitkan Phytosanitary Cerficate sebagai jaminan kesehatan dari negara asal," ujar Tasrif.

Tasrif mengatakan ekspor perdana briket arang dan gula merah ini merupakan langkah awal untuk menunjukkan potensi komoditas produk olahan kelapa agar dapat bersaing di pasar internasional.

Sebelumnya, Provinsi Malut melakukan ekspor perdana salah satu potensi komoditi cokelat batangan sebanyak 22,4 kg dengan tujuan Inggris melalui Bandara Sultan Baabullah Ternate.

"Ekspor perdana cokelat batangan ini telah membuktikan bahwa komoditas pertanian Maluku Utara memiliki potensi besar untuk bersaing di pasar global dan Karantina terbitkan Phytosanitary Certificate setelah melakukan pemeriksaan sebagai jaminan kesehatan agar produk ini dapat diterima di negara tujuan," katanya.

Cokelat olahan ini yang diekspor merupakan komoditas pertanian asal Kepulauan Sula, Maluku Utara, yang diekspor oleh PT. Inti Alam Enterprisis dengan tujuan ekspor Glasgow, Inggris.

Pelepasan ekspor perdana dilakukan di lingkungan kargo Bandara Sultan Babullah Ternate dan dihadiri oleh pimpinan instansi pendukung akselerasi ekspor, seperti karantina pertanian, bea cukai, Bank Indonesia, KUPP Sultan Baabullah, Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO), dan GM PT. Garuga Indonesia Cabang Ternate.

Cokelat batangan yang diekspor ke Inggris terdiri atas berbagai varian rasa, seperti cokelat, kopi, mede, dan kenari dengan nilai ekspor sebesar Rp3,6 juta, Varian rasa ini juga menggambarkan kekayaan sumber daya alam Maluku Utara.

Biji kakao yang merupakan bahan baku pembuatan cokelat batangan merupakan salah satu komoditas unggulan Maluku Utara. Berdasarkan data IQFast Balai Karantina Pertanian Kelas II Ternate, pada periode Januari hingga April 2023 tercatat volume domestik keluar kakao biji sebanyak 342.000 kilogram. Biji kakao ini dikirim ke berbagai daerah tujuan, seperti Surabaya, Jakarta, dan Jayapura.