Lakukan Pertemuan Bilateral dengan PM Inggris, Presiden Jokowi Apresiasi Proyek EBT
Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak di Hotel Grand Prince, Hiroshima, Jepang, Sabtu, 20 Mei. (Foto via Antara)

Bagikan:

JAKARTA - Setelah melakukan pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida, Presiden Joko Widodo berdiskusi dengan Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak di Hotel Grand Prince, Hiroshima, Jepang, Sabtu, 20 Mei.

Dalam pertemuan ini Jokowi menyampaikan apresiasi atas realisasi sejumlah proyek energi baru terbarukan (EBT).

Beberapa proyek EBT tersebut dilakukan Inggris melalui kerja sama kemitraan bertajuk "Menuju Transisi Energi Rendah Karbon di Indonesia" (MENTARI) yang telah merealisasikan pembangunan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) di Sumba, Nusa Tenggara Barat (NTB), serta pembangkit tenaga hidro di Lombok (NTB), Titab (Bali), dan Batang Hari (Sumatera Barat).

Kepala Negara juga mengapresiasi hibah sekitar 11 juta dolar AS yang diberikan Inggris untuk pengembangan transportasi berkelanjutan di beberapa kota Indonesia.

"Saya harap bisa diperluas di kota lain, termasuk Ibu Kota Nusantara," kata Jokowi seperti dikutip dari keterangan Biro Pers Sekretariat Presiden yang diterima di Jakarta.

Presiden Jokowi menyampaikan kepada PM Sunak agar Inggris lekas merealisasi komitmen dalam "Just Energy Transition Partnership", pembangunan ekosistem kendaraan listrik (EV), termasuk pasokan sel baterai dan pembangunan micro factory EV, serta investasi pembangunan IKN, transportasi, energi hijau, dan pendidikan.

Presiden Jokowi sempat menekankan perlunya menghindari kebijakan diskriminatif guna meningkatkan kerja sama perdagangan RI-Inggris.

Oleh karena itu, Presiden Jokowi berharap kebijakan "due diligence" untuk produk pertanian dan kehutanan tidak mendiskriminasi komoditas utama Indonesia.

Kemudian, Presiden Jokowi sempat menyampaikan hasil KTT Ke-42 ASEAN di Labuanbajo pekan lalu, di mana para pemimpin ASEAN mendukung penuh upaya Indonesia melakukan pendekatan dengan semua kepentingan demi penyelesaian konflik Myanmar.

Presiden turut menyampaikan upaya Indonesia memfasilitasi bantuan kemanusiaan melalui AHA Centre sehingga "Joint Needs Assesment" di Myanmar dapat terselesaikan.

"Konsensus lima poin akan tetap jadi referensi utama dalam penyelesaian konflik Myanmar dan AHA Center tengah bekerja untuk salurkan bantuan kemanusiaan. Ini butuh dukungan internasional, termasuk Inggris," ujar Jokowi, seperti disitat dari Antara.

Sementara itu, PM Sunak dalam pertemuan itu menyampaikan ucapan selamat kepada Presiden Jokowi atas Presidensi Indonesia di G20.

Menurut PM Sunak, Indonesia berhasil menjalankan kepemimpinan di G20 dengan baik.

Turut mendampingi Presiden dalam pertemuan ini adalah Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, dan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.

Hadir pula Menteri BUMN Erick Thohir, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara Bambang Susantono, Duta Besar RI untuk Jepang Heri Akhmadi, dan Direktur Asia Timur Kementerian Luar Negeri RI Santo Darmosumarto.