Kementerian Perhubungan Distribusikan 1.000 Ton Beras ke NTT Lewat Kapal Tol Laut
Kapal Tol Laut KM Kendhaga Nusantara. (Dok. Kemenhub)

Bagikan:

JAKARTA - Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Laut bekerjasama dengan Badan Pangan Nasional melalui Perum Bulog mengirimkan sebanyak 1.000 ton pasokan beras dari Surabaya, Jawa Timur ke Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).

Direktur Jenderal Perhubungan Laut, Arif Toha mengungkapkan pengiriman beras ini dilakukan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pangan nasional, khususnya di wilayah (NTT).

Lebih lanjut, Arif mengatakan pasokan beras tersebut telah diberangkatkan menggunakan Kapal Tol Laut KM. Kendhaga Nusantara 7 yang dioperasikan oleh PT PELNI (Persero).

“Pengiriman pasokan beras ini merupakan bagian dari upaya kami untuk menjaga stabilitas harga dan memastikan ketersediaan beras di wilayah NTT,” ujarnya di Jakarta, Kamis, 18 Mei.

Arif menegaskan bahwa Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, bersama dengan instansi dan stakeholder terkait lainnya berkomitmen untuk terus mendukung upaya pemenuhan kebutuhan pangan nasional serta menjaga stabilitas harga di wilayah Nusa Tenggara Timur melalui Tol Laut.

“Kami percaya bahwa kerjasama yang erat antara instansi pemerintah dan stakeholder terkait akan membawa manfaat yang positif bagi masyarakat, terutama dalam mendukung ketahanan pangan dan pembangunan ekonomi,” ujarnya.

Sementara itu, Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut, Capt. Hendri Ginting mengungkapkan 1.000 Ton beras diangkut dan didistribusikan ke berbagai lokasi di Provinsi Nusa Tenggara Timur menggunakan KM. Kendhaga Nusantara 7.

“Kapal Tol Laut KM Kendhaga Nusantara 7 telah berangkat dari Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya pada tanggal 13 Mei 2023,” ungkap Hendri.

Hendri mengatakan, dalam perjalanan distribusi beras melalui Tol Laut ini, kapal mengangkut muatan seberat 120 Ton beras atau setara dengan 6 TEUs (Twenty-Foot Equivalent Units) dengan tujuan Labuan Bajo, sebanyak 200 Ton atau 10 TEUs dengan tujuan Ende, sebanyak 280 Ton atau 14 TEUs dengan tujuan Larantuka dan sebanyak 400 Ton atau 20 TEUs dengan tujuan Waingapu.

“Kami mengharapkan agar pasokan beras melalui Tol Laut ini dapat tiba dengan aman dan tepat waktu di berbagai destinasi di Provinsi Nusa Tenggara Timur,” tutupnya.