Bagikan:

JAKARTA - Direktur Utama PT Bank Syariah Indonesia Tbk Hery Gunardi memastikan kabar tentang seorang ustaz melakukan rukiah server BSI adalah hoaks.

"Itu hoaks," ujar Hery singkat saat dihubungi VOI, Kamis 11 Mei.

Sebelumnya foto ini muncul setelah layanan mobile banking milik BSI mengalami gangguan sejak Senin 8 Mei yang lalu.

Dalam foto yang beredar luas di internet menunjukkan tangkapan layar postingan Facebook yang menampilkan Dewan Pengawas Syariah BSI Didin Hafidhuddin, Mohammad Hidayat, dan Oni Sahroni dengan caption yang tertulis:

"Mohon doa teman-teman sekalian, guru, dan rekan kita Ustaz Hasan Bishri minta meruqyah ruang server BSI (Bank Syariah Indonesia) pusat yang sedang down dari kemarin. Ikhtiar lahir dan batin diupayakan. Semoga Allah beri kemudahan. Aamiin yaa robbal 'alamin,".

Sementara itu Hery juga menyampaikan permintaan maaf atas kendala yang dialami nasabah dalam mengakses layanan mobile banking.

Terkait insiden ini, BSI sekaligus menegaskan, komitmen untuk menjaga keamanan dana dan data milik nasabah.

Hery menuturkan, pihaknya terus memproses normalisasi dengan fokus utama untuk menjaga dana, data nasabah tetap aman.

“Atas nama Bank Syariah Indonesia, kami menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan nasabah karena adanya kendala dalam mengakses layanan BSI pada 8 Mei 2023. Proses normalisasi layanan Bank Syariah Indonesia telah kami lakukan, dengan prioritas utama untuk meyakinkan dana dan data nasabah tetap aman di Bank Syariah Indonesia,” ujar Hery.

Pada Selasa 9 Mei, kata Hery, BSI telah berhasil melakukan normalisasi layanan pada jaringan ATM dan kantor cabang.

Pada hari tersebut, lanjutnya, nasabah telah bisa melakukan transaksi di jaringan cabang dan ATM BSI yang tersebar di seluruh Indonesia.

Masih pada hari yang sama, Selasa 9 Mei malam, secara bertahap layanan BSI Mobile juga sudah dapat diakses oleh nasabah dengan fitur-fitur basic.

Kemudian pada hari ini pukul 14.00 WIB, kata Hery, Perseroan tengah melakukan monitoring dan proses normalisasi transaksi yang berdampak pada layanan BSI tidak bisa diakses sementara waktu yakni layanan di cabang, akses BSI Mobile maupun ATM di seluruh Indonesia.

“Kami akan terus memberikan informasi terkini sehingga nasabah dapat bertransaksi dengan normal,” jelasnya.

Adapun terkait dengan adanya serangan cyber, lanjut Hery, pada dasarnya BSI akan melakukan penelusuran atas hal tersebut.

“Hal tersebut perlu pembuktian lebih lanjut melalui audit dan digital forensik. Kami terus berkoordinasi dengan berbagai pihak, baik itu regulator maupun pemerintah,” tutur Hery.