Bagikan:

JAKARTA - PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk (WEGE) mengangkat Komisaris dan Direksi baru dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Tahun Buku 2022 yang diselenggarakan pada 10 Mei 2023.

Dengan pengangkatan pengurus baru, WEGE semakin yakin dalam menjalankan tahun 2023. Untuk menghadapi kondisi ekonomi dan bisnis di tahun ini, WEGE menerapkan berbagai strategi, baik pada tingkatan operasional, pemasaran, serta pengembangan dan strategi keuangan.

Dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Kamis, Direktur Utama WEGE Hadian Pramudita mengungkapkan beberapa strategi dimaksud antara lain standard kelas dunia di bidang implementasi Quality, Health, Safety, and Environment (QSHE) serta fokus pada Quality & Safety dan No Deffect.

Kemudian, strategi key stakeholder engagement, manajemen talenta dan organisasi berorientasi konsumen, serta transformasi digital pada semua fungsi dan asset management circle.

Ia membeberkan, dalam susunan Dewan Komisaris, perubahan pengurus yakni pemberhentian dengan hormat Hananto Aji selaku Komisaris Utama dan mengangkat Sumadi sebagai Komisaris Utama, mengangkat Suli Fatimah sebagai Komisaris serta memberhentikan dengan hormat Bambang Pramujo sebagai Komisaris, serta mengangkat Danis Hidayat Sumadilaga sebagai Komisaris.

Sedangkan untuk jajaran Direksi diputuskan memberhentikan dengan hormat Yulianto sebagai Direktur QSHE dan mengangkat Dwi Purnomo sebagai Direktur QSHE dan Pemasaran.

Dengan persetujuan RUPST, susunan Dewan Komisaris WEGE menjadi Komisaris Utama Sumadi, Komisaris Suli Fatimah, Komisaris Danis Hidayat Sumadilaga, Komisaris Independen Joseph Prajogo, serta Komisaris Independen Ance.

Sementara susunan Direksi WEGE menjadi Direktur Utama Hadian Pramudita, Direktur Operasi 1 Bagus Tri Setyana Bagus, Direktur Operasi 2 Akhmadi Tricahyono, Direktur Keuangan, Human Capital & Manajemen Risiko Syailendra Ogan, Direktur QSHE dan pemasaran Dwi Purnomo.

Di tengah perlambatan perekonomian dunia dan memasuki tahun politik, Hadian tetap optimistis kondisi ekonomi Indonesia akan kembali pulih.

Perkiraan tersebut sejalan dengan naiknya mobilitas masyarakat pasca penghapusan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), membaiknya prospek bisnis, meningkatnya aliran masuk penanaman modal asing (PMA), serta berlanjutnya penyelesaian proyek strategis nasional (PSN).

Selain itu Kementerian Perencanaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) pun telah menyusun rencana atau tahapan pembangunan infrastruktur dasar di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara periode 2022-2024 dengan total anggaran sebesar Rp43,73 triliun, yang nantinya menjadi prospek bisnis bagi perusahaan.