Bagikan:

JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melanjutkan pembangunan jaringan irigasi induk yang bersumber dari Bendung Baliase di Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan (Sulsel).

Peningkatan kapasitas saluran irigasi Bendung Baliase merupakan bagian dari upaya meningkatkan produktivitas pertanian Provinsi Sulsel yang merupakan salah satu lumbung pangan nasional.

"Pembangunan bendung diikuti oleh pembangunan jaringan irigasinya. Dengan demikian, bendung yang dibangun dengan biaya besar dapat memberikan manfaat yang nyata, yang mana air akan mengalir sampai ke sawah-sawah milik petani," kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dalam keterangan tertulisnya, dikutip Selasa, 10 Mei.

Menteri Basuki mengatakan, pembangunan dan rehabilitasi jaringan irigasi merupakan salah satu program prioritas Kementerian PUPR dalam rangka mendukung produksi pertanian yang berkelanjutan. Bendung dan Jaringan Irigasi Baliase merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) yang tercantum pada Peraturan Presiden Nomor 56 Tahun 2018.

Pembangunan Jaringan Irigasi Baliase merupakan proyek lanjutan Bendung Baliase yang telah selesai dibangun pada 2018. Pada TA 2023, Kementerian PUPR melalui Balai Besar Wilayah Sungai Pompengan Jeneberang (BBWSPJ), Ditjen Sumber Daya Air (SDA) melanjutkan pembangunan Jaringan Irigasi Baliase dengan membangun tiga saluran irigasi, yakni Jaringan Irigasi DI Baliase kiri sepanjang 34,60 Km, Jaringan Irigasi DI Baliase kanan 1 sepanjang 19,24 Km, dan Jaringan Irigasi DI Baliase kanan 2 sepanjang 23 Km.

Tercatat, hingga 8 Mei 2023, progres fisik Jaringan Irigasi DI Baliase kiri telah mencapai 22,17 persen dengan progres keuangan 15,20 persen dari anggaran Rp126,6 miliar. DI Baliase kiri ditargetkan selesai Desember 2023 untuk memberi manfaat irigasi seluas 3.421,28 Ha.

Berikutnya, Jaringan Irigasi DI Baliase kanan 1 mencapai 12,21 persen dengan progres keuangan 10,44 persen. Pekerjaan DI Baliase kanan 1 dibangun oleh kontraktor Abipraya-Langgeng-Marinda (KSO) senilai Rp68,3 miliar untuk memberi manfaat irigasi seluas 2.968,56 Ha.

Kemudian, Jaringan irigasi Baliase bagian kanan 2 dengan anggaran Rp87,4 miliar untuk memberi manfaat irigasi seluas 1.716,87 Ha. Progres fisik pekerjaan DI Baliase kanan 2 telah mencapai 17,77 persen dengan penyerapan keuangan 13,92 persen.

Secara keseluruhan, kebutuhan anggaran pembangunan Bendung dan Jaringan Irigasi DI Baliase sebesar Rp1,3 triliun dengan progres konstruksi yang mencakup PSN sebesar 82,74 persen.

Sekadar diketahui, daerah Irigasi Baliase sendiri memiliki luas 21.928 Ha yang terletak di lima kecamatan, di antaranya Kec. Masamba, Mappadeceng, Sukamaju, Baebunta, dan Malangke, yang merupakan daerah potensial bagi sumber daya lahan pertanian dan air irigasi.