PLN dan Siemens Energy Kembangkan Teknologi dan Kapasitas SDM untuk Energi Bersih di Tanah Air
Ilustrasi (Foto: Dok. Antara)

Bagikan:

JAKARTA - PT PLN (Persero) dan Siemens Energy menandatangani nota kesepahaman (MoU) dalam rangka kerja sama dan implementasi teknologi energi berkelanjutan.

Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo mengatakan, melalui MoU ini kedua belah pihak akan bekerja sama dalam menyukseskan transisi energi di Indonesia.

Termasuk di dalamnya adalah studi kelayakan awal untuk menyertakan anak perusahaan dan perusahaan afiliasi masing-masing.

"Kami mengapresiasi Siemens Energy selaku perusahaan global yang akan membawa teknologi terbarunya dalam program energi hijau dan dekarbonisasi ini. Kolaborasi ini searah dengan komitmen Pemerintah Indonesia untuk mereduksi emisi karbon sekaligus menyokong pertumbuhan ekonomi," jelas Darmawan dalam keterangan kepada media, Selasa, 18 April.

Direktur Perencanaan dan Pengembangan Bisnis PLN, Hartanto Wibowo menyampaikan melalui kerja sama ini akan ada peningkatan kapasitas pegawai di PLN untuk mengembangkan teknologi energi berkelanjutan.

Hal ini merupakan langkah penting PLN dalam rangka mengurangi ketergantungan akan energi fosil.

"Di tengah cepatnya peningkatan demand energi dewasa ini, pengembangan teknologi berkelanjutan adalah langkah besar yang diambil PLN untuk meningkatkan ketahanan energi domestik," ujar Hartanto.

Hartanto memaparkan, setelah peluncuran Energy Transition Mechanism (ETM) di KTT G20, pemerintah Indonesia mengupayakan pengembangan sektor energi yang adil dan terjangkau bagi masyarakat.

Tujuannya mencapai target net zero emission di tahun 2060.

Hartanto berharap, dukungan dan kolaborasi dari Siemens Energy yang merupakan perusahaan teknologi terdepan di kancah global, implementasi teknologi berkelanjutan bisa segera terwujud di Indonesia.

"Semoga kolaborasi ini berjalan lancar dan memberikan keuntungan untuk semua pihak. Hal ini juga menjadi cerminan bahwa kita bersama-sama untuk maju demi menciptakan masa depan yang lebih baik," pungkas Hartanto.