Bagikan:

JAKARTA - Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso mengungkapkan bahwa pihaknya sudah melakukan kontrak dengan beberapa negara untuk mendatangkan beras sebanyak 500.000 ton.

“Saya sudah kontrak dengan sana, dengan beberapa negara itu saya sudah kontrak 500.000 (ton),” katanya saat ditemui di kawasan Priok, Jakarta Utara, Rabu, 12 April.

Buwas sapaan akrab Budi Waseso mengatakan bahwa ada empat negara pengimpor yang sudah melakukan kontrak kerja sama dengan Bulog. Salah satunya adalah Thailand.

“Dari mana saja, 4 negara yaitu Thailand, Pakistan, India, dan Vietnam. Dan kita sedang jajaki Myanmar,” ujarnya.

Dengan adanya kontrak ini, kata Buwas, dapat dipastikan stok cadangan beras pemerintah (CBP) aman. Sebab, Buwas menjelaskan beras impor ini digunakan sebagai cadangan pemerintah, bukan untuk diperjualbelikan.

“Sudah dikunci 500.000. Jadi sudah aman, saya enggak mau spekulasi, harus pasti semua. Itu kan untuk CBP, kalau CBP enggak ada masalah, cuma saya mendatangkannya bertahap dari yang kuotanya 2 juta,” tuturnya.

Karena fungsinya sebagai cadangan, lanjut Buwas, pihaknya akan mendatangan beras impor ini sesuai dengan kebutuhan di dalam negeri. Jika pemenuhan cadangan dari hasil panen petadi dalam negeri dirasa cukup, maka kuota beras impor sebanyak 2 juta tidak perlu dipenuhi.

“Dilihat situasinya, kalau nanti serapan kita (dari hasil penan petani) banyak, ya nggak perlu (impor). Hanya cukup 500.000 ini, selesai,” tuturnya.