JAKARTA - Bank Indonesia (BI) mencatat adanya aliran modal asing yang masuk di pasar keuangan domestik. Adapun besarannya mencapai Rp10,97 triliun selama 27-30 Maret 2023.
Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono dalam keterangan resminya di Jakarta, Jumat, mengatakan aliran modal asing masuk bersih itu berasal dari pasar Surat Berharga Negara (SBN) senilai Rp8,37 triliun dan dari pasar saham sebesar Rp2,60 triliun.
Mengutip Antara, sejak 1 Januari hingga 30 Maret 2023, terdapat modal asing masuk bersih ke pasar SBN senilai Rp54,11 triliun, dan di pasar saham sebesar Rp1,45 triliun.
Selain itu, Erwin menuturkan imbal hasil (yield) SBN Indonesia tenor 10 tahun turun ke level 6,79 persen. Level yield surat utang Indonesia tersebut lebih menarik dan jauh dari yield surat utang Amerika Serikat atau UST Treasury Note tenor 10 tahun yang naik ke level 3,549 persen.
Sedangkan, premi risiko investasi (credit default swap/CDS) Indonesia lima tahun turun ke level 97,3 basis poin (bps) per 30 Maret 2023 dari 108,91 bps per 24 Maret 2023.
BACA JUGA:
Sementara nilai tukar rupiah dibuka menguat ke posisi Rp14.960 per dolar AS pada Jumat (31/3) dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan Kamis (30/3) Rp15.045 per dolar AS.
Sedangkan indeks dolar AS (DXY) melemah ke level 102,14. Indeks dolar AS adalah indeks yang menunjukkan pergerakan dolar terhadap enam mata uang negara utama lainnya, yakni euro, yen Jepang, pound Inggris, dolar Kanada, krona Swedia, dan franc Swiss.
BI terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait serta mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan guna mendukung pemulihan ekonomi lebih lanjut.