Bagikan:

JAKARTA - Bank Indonesia (BI) mencatatkan kepemilikan asing di Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) Capai Rp179,86 triliun.

Gubernur BI Perry Warjiyo menyampaikan, untuk memperkuat stabilitas nilai tukar rupiah dan tercapainya sasaran inflasi, Bank Indonesia terus mengoptimalkan berbagai instrumen moneter pro-market, salah satunya SRBI.

“Penerbitan SRBI telah menarik aliran masuk asing ke dalam negeri, tecermin dari kepemilikan nonresiden yang mencapai Rp179,86 triliun atau 26,98 persen dari total outstanding," jelasnya dalam konferensi pers, dikutip Jumat, 21 Juni.

Selain itu, Perry menyampaikan untuk memperkuat stabilitas nilai tukar rupiah dan tercapainya inflasi, BI juga mengoptimalkan Sekuritas Valas Bank Indonesia (SVBI) dan Sukuk Valas Bank Indonesia (SUVBI).

Perry menyampaikan terdapat beberapa instrument moneter tersebut juga dimaksudkan untuk mempercepat upaya pendalaman pasar uang dan mendukung aliran masuk modal asing ke dalam negeri.

Adapun hingga 14 Juni 2024, posisi instrumen SRBI, SVBI, dan SUVBI masing-masing tercatat sebesar Rp666,53 triliun, 2.301,50 juta dolar AS, dan 395 juta dolar AS.

Ke depan, Perry menjelaskan BI akan terus mengoptimalkan berbagai inovasi instrumen pro-market baik dari sisi volume maupun daya tarik imbal hasil, dan didukung kondisi fundamental ekonomi domestik yang kuat, untuk mendorong berlanjutnya aliran masuk portofolio asing ke pasar keuangan domestik.