Bagikan:

JAKARTA - Direktorat Jenderal Perumahan Kementerian PUPR telah menyelesaikan pembangunan rumah susun (rusun) untuk santri Pondok Pesantren (Ponpes) Nahdlatul Tholibin di Desa Lanto Jaya, Kecamatan Poso Pesisir, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah (Sulteng).

Hunian vertikal ini dibangun satu tower setinggi dua lantai, memiliki empat unit barak dengan kapasitas tampung hingga 56 orang.

Rusun tersebut juga telah dilengkapi dengan tempat tidur, lemari pakaian, serta fasilitas pendukung lainnya.

Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR Iwan Suprijanto mengatakan, pembangunan rusun untuk para santri tersebar di seluruh wilayah Indonesia, termasuk di wilayah Sulteng.

"Kami ingin para santri juga bisa nyaman tinggal di rusun selama menjalani ibadah Ramadan," kata Iwan dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, dikutip Selasa, 28 Maret.

Kepala Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan (BP2P) Sulawesi II Direktorat Jenderal Perumahan Kementerian PUPR Bakhtiar menyebut, rusun tersebut dibangun atas kerjasama antara Kementerian PUPR dengan Kepolisian Negara Republik Indonesia.

Pembangunan rusun tersebut selesai dilakukan pada Desember 2022 lalu dan telah melaksanakan tahap Serah Terima Sementara Pekerjaan atau Provisional Hand Over (PHO).

"Diharapkan rusun ini akan menjadi pusat kegiatan belajar para santri tingkat Madrasah Tsanawiyah di Kabupaten Poso," ujar Bakhtiar.

Pembangunan Ponpes ini sesuai dengan permohonan yang diusulkan oleh pihak Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Kabupaten Poso kepada Pimpinan PBNU pusat yang kemudian didukung oleh Mabes Polri.

Rusun tersebut juga sudah siap dan layak untuk dihuni oleh para santri, karena tersedia fasilitas penunjang pada setiap hunian, seperti tempat tidur susun dan lemari pakaian, juga ada Prasarana, Sarana, dan Utilitas (PSU) yang dilengkapi dengan paving block dan lampu taman.

"Kami berharap, rusun ini bisa menjadi tempat yang nyaman dan aman bagi para santri yang tinggal dan menuntut ilmu disini apalagi dibulan Ramadan ini," tandasnya.

Sekadar informasi, pada 2023, Kementerian PUPR juga telah memulai pembangunan rusun di berbagai daerah.

Tercatat, hingga akhir Maret 2023, telah terkontrak pembangunan rusun di 55 lokasi yang tersebar di semua provinsi dengan nilai Rp883,79 miliar.