Bagikan:

BANJARMASIN - Karantina Pertanian Banjarmasin melakukan sertifikasi 14.678 kilogram komoditas belut dan kepiting Kalimantan Selatan (Kalsel) yang diekspor perdana ke Guangzhou, China.

"Dilakukan sertifikat sanitasi produk hewan sebagaimana syarat bisa dilalulintaskan," kata Kepala Karantina Pertanian Banjarmasin Nur Hartanto dikutip dari Antara, Minggu, 26 Maret.

Belut dan kepiting itu menjadi ekspor perdana penerbangan langsung dari Banjarmasin menuju Guangzhou tanpa harus transit ke daerah atau negara lain.

Jalur perdagangan internasional tujuan Guangzhou dari Bandara Internasional Syamsudin Noor itu berkapasitas pesawat kargo maksimal 21 ton sekali berangkat.

Hartanto menyebut dibukanya rute Banjarmasin ke Guangzhou memberikan hembusan angin segar untuk perkembangan perekonomian di Kalsel terutama peluang ekspor komoditas pertanian semakin terbuka.

Dia berharap bertambahnya jalur penerbangan langsung ke luar negeri semakin memacu ekspor komoditas pertanian ke China.

"Penerbangan langsung dapat mengurangi biaya jika dibandingkan dengan penerbangan transit sehingga pelaku ekspor jauh lebih diuntungkan," jelasnya.

Seperti yang sudah dirasakan oleh eksportir sarang burung walet yang sejak tahun 2022 lalu sudah terlaksana ekspor langsung dari Kalimantan Selatan dengan tujuan Hongkong.

Berdasarkan sistem otomasi perkarantinaan (IQfast-red) Karantina Pertanian Banjarmasin tercatat nilai ekspor komoditas pertanian Kalsel mencapai Rp7,03 triliun di tahun 2022.

Sub sektor perkebunan sawit dan turunannya mendominasi lebih dari 86 persen dalam hal kontribusi sebagai penyumbang devisa terbesar ekspor di Kalsel dengan nilai Rp6,2 triliun.

Sedangkan dari sub sektor komoditas hewan didominasi oleh sarang burung walet sebanyak 1,5 ton dengan nilai Rp25,2 miliar.