Bagikan:

JAKARTA - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengungkapkan ada kenaikan 47 persen jumlah pemudik di tahun ini dari sebelumnya diprediksi 85 juta menjadi 123 juta jiwa.

“Kami melaporkan terjadi kenaikan jumlah saudara-saudara kita yang mudik dari 85 juta menjadi 123 juta orang. Artinya terjadi kenaikan 47 persen untuk nasional,” katanya dalam konferensi pers di Istana Negara, dikutup dari Sekretariat Presiden, Jumat, 24 Maret.

Lebih lanjut, Budi mengatakan sementara untuk Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) meningkat dari 14 juta menjadi 18 juta.

“Artinya terjadi kenaikan (pemudik) 27 persen di Jabodetabek. Kami lakukan ini dengan satu kehati-hatian, dapat dikatakan margin error-nya kurang dari 5 persen dan tahun-tahun lalu relatif sama,” ujarnya.

Menurut Budi, ada tiga transportasi utama yang bisa dipakai masyarakat untuk mudik yakni udara dengan pesawat, laut dengan kapal, dan darat dengan motor, mobil dan kereta api.

“Untuk udara, kereta api dan laut relatif lebih manageable karena tiga matra itu itu sarana yang menggunakan ticketing kontrol siapa yang beli, tapi darat memang satu upaya manajemen lebih detail harus kami lakukan,” jelasnya.

Budi mengatakan berdasarkan hasil analisa pihaknya, asal pemudik tahun ini paling banyak berasal dari Jawa Timur (Jatim). Sementara tujuan mudik paling banyak yakni Jawa Tengah.

Lebih lanjut, Budi mengatakan dari total pemudik di tahun ini sebanyak 22 persen akan mudik maik mobil pribadi dan 20 persen dengan sepada roda dua atau motor.

“Nah karenanya memang jalur Cipali adalah satu yang paling tinggi tingkat kemacetannya dan kita harus menggunakan rekayasa lalulintas yang intensif,” tuturnya.