Lewat Penyelenggaraan PIDI 4.0 2023, Kemenperin Targetkan Penambahan <i>Lighthouse Industry</i> pada Akhir 2024
Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita. (Foto: Dok. Kemenperin)

Bagikan:

JAKARTA - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) konsisten mengakselerasi transformasi Industri 4.0 melalui terobosan untuk meningkatkan daya saing industri nasional dan membawa perekonomian Indonesia pada peringkat 10 besar ekonomi dunia pada 2030 mendatang.

Melalui pembangunan Pusat Industri Digital Indonesia (PIDI 4.0), Kemenperin menyelenggarakan berbagai agenda transformasi industri 4.0, yang meliputi awareness Industri 4.0, asesmen INDI 4.0, pelatihan dan pendampingan industri 4.0, pelatihan dan pendampingan industri 4.0, serta e-smart IKM.

"Hasil dari agenda transformasi tersebut, saat ini terdapat 76 perusahaan champions INDI 4.0, 13 perusahaan national lighthouse industri 4.0, dan dua perusahaan global lighthouse industri 4.0 di Indonesia sebagai referensi dan percontohan dalam melaksanakan journey transformasi industri 4.0," kata Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita lewat siaran persnya, dikutip pada Rabu, 15 Maret.

Pelaksanaan transformasi industri 4.0 juga berkontribusi atas beberapa capaian, seperti penurunan konsumsi energi mencapai 4-40 persen, peningkatan produktivitas 5-22 persen, serta penurunan biaya produksi 3-78 persen.

Pemanfaatan transformasi ini juga menjadikan industri Indonesia menurunkan emisi gas rumah kaca sebesar 2,80 juta ton CO² atau setara 102 persen dari target National Determined Contribution pada 2022.

"Melihat manfaat penerapan transformasi industri 4.0, sudah waktunya industri yang belum menerapkan industri 4.0 mulai masuk (ke industri 4.0), karena transformasi ke industri 4.0 akan menambah daya saing dari produk-produknya, agar makin kompetitif di pasar dunia maupun pasar dalam negeri," ujar Agus.

Untuk mendorong perusahaan bertransformasi ke industri 4.0, Menperin Agus menargetkan pada akhir 2024, setidaknya ada dua perusahaan di Indonesia yang mendapatkan status global lighthouse industry 4.0 dari World Economic Forum, serta lima hingga enam perusahaan yang menjadi national lighthouse.

"Sehingga, nantinya minimal ada empat global lighthouse industry 4.0 dan 18 national lighthouse industry 4.0 di akhir tahun depan," tegasnya.

Menperin Agus menyatakan, kegiatan tersebut merupakan milestone untuk mengakselerasi layanan PIDI 4.0 dalam memfasilitasi industri untuk mengadopsi teknologi 4.0.

"Kemenperin sangat mengapresiasi pelaksanaan berbagai kegiatan bersama yang melibatkan seluruh mitra PIDI 4.0 melalui conference, exhibition, dan berbagai event collaborative yang akan dilaksanakan selama empat hari ke depan," tuturnya.

Ia mengharapkan, rangkaian kegiatan tersebut dapat meningkatkan kesadaran industri 4.0 di Indonesia, dan memperkuat jejaring antar mitra-mitra dan stakeholder yang tergabung dalam ekosistem PIDI 4.0. "Selain itu, pembentukan PIDI Hub dan juga Metaverse PIDI 4.0 sebagai platform interaktif memungkinkan interaksi sosial yang lebih luas bagi para stakeholder PIDI 4.0," jelas Agus.

Kegiatan Grand Lauching PIDI 4.0 dan Kick Off Program Transformasi Industri 4.0 dihadiri oleh Duta Besar Jepang untuk Indonesia Kanasugi Kenji, perwakilan dari Kedutaan Besar Amerika Serikat, Kedutaan Besar Republik Federal Jerman, Kedutaan Besar Kerajaan Swedia, Direktur KITC, para pejabat eselon I Kemenperin, serta para pemangku kepentingan termasuk asosiasi dan perusahaan industri dari tujuh sektor prioritas.

Dalam kesempatan tersebut, Menperin Agus juga menyerahkan sertifikat INDI 4.0 pagi perusahaan-perusahaan BUMN.

Sekadar informasi, PIDI 4.0 memiliki lima pilar untuk mewujudkan implementasi industri 4.0 di Indonesia dan jendela Indonesia 4.0 pada dunia. Pada tahun ini, PIDI 4.0 telah menyusun beberapa program untuk masing-masing pilar.

Untuk pilar Showcase, PIDI 4.0 akan berkolaborasi dengan anchor industri dalam menyusun konsep dan model bisnis showcase Edu-tour untuk pelaku industri dan masyarakat umum.

Sedangkan, dalam pilar Capability, PIDI 4.0 juga akan memfasilitasi pelatihan keterampilan industri 4.0 bagi 6.000 SDM industri, dan akan dilakukan penyusunan Human Capital Readiness Index serta Grand Mapping Training Program.