JAKARTA - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) bakal membangun booth di atas lahan seluas 3.000 meter persegi dengan ikon utama berbentuk kapal pinisi dalam pameran dagang industri internasional Hannover Messe 2023 di Jerman, pada 17-21 April mendatang.
"Ada bangunan fisik cukup besar yang menggambarkan kapal pinisi lengkap, mulai dari haluan sampai buritan, di belakang ada dua deck bawah dan atas sebagai branding partner country di Hannover Messe 2023," kata Direktur Jenderal Ketahanan Perwilayahan dan Akses Industri Internasional Eko S. Cahyanto dalam Press Briefing Hannover Messe di Gedung Kemenperin, Jakarta, Rabu, 8 Maret.
Dirjen Eko menyebut, pada Hannover Messe yang akan resmi dibuka pada 16 April nanti, Indonesia bakal menampilkan 157 co-exhibitors dengan berbagai kegiatan untuk memperkenalkan kemampuan industri Indonesia, mendorong berbagai kerja sama, melakukan transformasi teknologi, benchmark penguasaan teknologi, serta mempromosikan investasi.
"Aktivitas tersebut diharapkan dapat mengembangkan networking yang akan berujung pada kesepakatan bisnis, komitmen investasi dan menjadi bagian dari ekosistem global dalam supply chain," ujarnya.
Pada kesempatan sama, Staf Ahli Menteri bidang Iklim Usaha dan Investasi Kemenperin Andi Rizaldy mengatakan, Indonesia sengaja memilih kapal pinisi asal Sulawesi Selatan yang merupakan warisan budaya dunia sebagai ikon utama.
Kapal pinisi tersebut direncanakan menjadi Paviliun Indonesia yang akan menjadi tempat berlangsungnya seminar/conference/business matching bagi 157 co-exhibitors yang ikut berpartisipasi dalam Hannover Messe 2023.
"Dari perusahaan swasta ada 91, kementerian/lembaga 13, dari asosiasi ada 157 peserta, tetapi sebetulnya lebih karena mereka terwakilkan oleh delapan asosiasi. Kemudian, kawasan industri dan KEK ada 20, tidak lupa kami juga mengajak 16 BUMN dan sembilan lembaga pendidikan," jelas Andi.
BACA JUGA:
Menurut rencana, Indonesia akan membawa enam tema atas perannya sebagai partner country Hannover Messe 2023, di antaranya Making Indonesia 4.0, investment/industrial parks, sustainabilty & energy transition, human capital, startup/innovation, serta display categories.
"Kami juga ingin menampilkan bahwa kami siap membuat industri (Indonesia) menjadi ramah lingkungan, ada sekitar 16 co-exhibitors yang memiliki tema sustainability," pungkas Andi.