JAKARTA - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat terdapat 37 perusahaan tercatat dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan entitas anak usaha BUMN.
Dari data BEI, 14 perusahaan tercatat di antaranya adalah perusahaan BUMN. Adapun sisanya yaitu 23 perusahaan lainnya adalah entitas anak BUMN.
Direktur Utama BEI Iman Rachman mengatakan, prestasi membanggakan BUMN tercermin dari kapitalisasi pasar Bursa yang 23,4 persennya dimiliki oleh BUMN dan entitas anak usahanya.
"Selain itu pula, perusahaan dan entitas anak BUMN memberikan kontribusi sebanyak 2,78 triliun atau 27 persen dari rata-rata nilai transaksi harian (RNTH) di Bursa dari total RNTH 2023 sebesar Rp10,3 triliun," ujar Iman dalam keterangan tertulis, Senin, 27 Februari.
Iman berharap, capaian tersebut dapat terus meningkat. Ke depannya akan lebih banyak lagi perusahaan BUMN dan entitas anak usaha BUMN yang dapat memanfaatkan berbagai alternatif pendanaan yang tersedia di pasar modal Indonesia, seperti penerbitan sukuk, green bond, efek beragun aset, dan lainnya.
Seperti diketahui, BEI mencatat prestasi penambahan jumlah perusahaan tercatat tertinggi di ASEAN selama 5 tahun berturut-turut sejak 2018. BEI mencatatkan sebanyak 59 perusahaan tercatat baru pada tahun 2022 lalu.
BACA JUGA:
Pada tahun 2023 ini, BEI kembali memacu kinerja untuk melampaui pencapaian tersebut dan menorehkan milestone baru. Adapun langkah yang dilakukan BEI salah satunya adalah melalui koordinasi dan kerja sama dengan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Hal ini dilakukan guna mendukung pengembangan pasar modal Indonesia dan mempercepat pemanfaatannya di lingkungan BUMN.
Oleh karena itu, kerja sama ini sangat diharapkan dapat meningkatkan jumlah perusahaan dan entitas anak BUMN yang tercatat di BEI. Pada akhirnya hal tersebut dapat meningkatkan governance dari BUMN dan entitas anak BUMN, serta turut meningkatkan likuiditas pasar modal Indonesia.