Bagikan:

JAKARTA - Ketua Umum Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Alphonzus Widjaja menargetkan tingkat kunjungan pusat perbelanjaan atau mal di Indonesia pada 2023 lebih dari 100 persen menyusul pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) telah dicabut.

“Tingkat okupansi sudah meningkat juga pada 2020 rata-rata kunjungan nasional hanya 50 persen, tahun 2021 menjadi 60 persen dan tahun lalu 70 sampai 80 persen. Tahun 2023 targetnya lebih dari 100 persen, paling tidak seperti sebelum pandemi,” ujarnya dikutip dari Antara, Kamis, 23 Februari.

Saat pandemi menerpa, kata dia, tingkat okupansi pusat perbelanjaan sempat merosot tajam yakni hampir 20 persen.

Kemudian, lanjut dia, setelah pencabutan PPKM durasi masyarakat berkunjung ke mal juga meningkat menjadi 2-3 jam, setelah sebelumnya saat pandemi waktu kunjungan paling lama hanya 1 jam.

“Orang enggak mau lama-lama. Datang belanja, pulang lagi untuk kurangi risiko (tertular COVID-19). Tapi sekarang meningkat lebih dari 2 jam, bioskop ramai, coffe shop penuh, ini cukup menggembirakan,” paparnya.

Dari sisi lain, ia turut mengungkapkan keanggotaan APPBI meningkat selama pandemi, yang sebelumnya kurang lebih 326, kini meningkat hampir 400.

Menurutnya, hal ini didorong adanya arahan dari Menteri Perdagangan sebelumnya yakni Muhammad Lutfi yang meminta APPBI mengoordinasikan pelaksanaan akses Peduli Lindungi di mall.

“Itulah makanya banyak yang tiba-tiba menjadi anggota untuk dapatkan akses Peduli Lindungi,” ujarnya.