JAKARTA – PT Bank Mandiri Tbk secara terbuka menyatakan dukungan terhadap rencana kerja pemerintah yang terus mendorong proses hilirisasi di sektor industri.
Direktur Corporate Banking Bank Mandiri, Susana Indah Kris Indriati mengatakan komitmen ini merupakan langkah jangka panjang demi memperkuat struktur perekonomian Indonesia secara keseluruhan.
“Bank Mandiri akan terus memacu penyaluran kredit terhadap sektor ini,” ujar dia dalam keterangan tertulis pada Rabu, 15 Februari.
Indah menjelaskan, eksposur perseroan ke sektor industri pengolahan, termasuk industri hilir, telah mencapai total Rp144 triliun pada akhir 2022. Catatan itu diperkuat oleh kualitas kredit terjaga di level rendah.
“Kredit kami ke industri pengolahan tumbuh 15,2 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya atau year on year (yoy),” tutur dia.
Menurut Indah, pembiayaan ke sektor industri pengolahan memang menjadi salah satu penyumbang terbesar dalam kinerja intermediasi.
Kata dia, dengan adanya inisiatif dari pemerintah untuk mempercepat pertumbuhan ke sektor industri hilirisasi, pihaknya optimistis prospek penyaluran kredit bakal semakin membaik.
BACA JUGA:
Indah menambahkan, portofolio mix Bank Mandiri ke sektor industri pengolahan termasuk industri hilir telah menyumbang 15,4 persen dari total kredit perseroan.
“Lebih detail lagi, beberapa sub sektor industri pengolahan hilir tersebut adalah industri makanan dan minuman, industri farmasi, industri pengolahan logam (smelter), industri pupuk, industri kimia, industri pakan ternak dan lain sebagainya,” imbuhnya.
Entitas usaha berkode saham BMRI itu mengklaim tetap akan mengedepankan prinsip kehati-hatian guna menjaga kualitas kredit tetap terjaga di level yang memadai.
“Bank Mandiri memastikan fokus pembiayaan Bank Mandiri akan disalurkan kepada sektor yang memberikan nilai tambah bagi perekonomian nasional,” tegas dia.
Sebagai informasi, beberapa waktu lalu Presiden Joko Widodo menyatakan bahwa pemerintah akan mempercepat hilirisasi industri yang dinilai akan menjadi penopang perkembangan ekonomi Indonesia ke depan.