Ini Kiat Ganjar Pranowo Atasi Inflasi di Jawa Tengah
Ganjar Pranowo melakukan rapat koordinasi dengan Bulog dan Kepolisian untuk menurunkan inflasi. (IST)

Bagikan:

SEMARANG - The increase in the price of rice and cooking oil is a factor in inflation in Central Java. To overcome this inflation, Central Java Governor Ganjar Pranowo has made efforts from upstream to downstream by cooperating with Bulog and the Police.

After participating in a virtual coordination meeting weekly with the Regional Inflation Control Team (TPID) led by Minister of Home Affairs Tito Karnavian, Wednesday 8 February, Ganjar paid special attention to rising commodity prices that cause inflation. "Especially rice, the second is cooking oil," he said.

Fix The Upstream Side 

From the upstream side, Ganjar takes monitoring and control measures. Based on the report he received, Ganjar said that four areas in Central Java, namely Grobogan, Demak, Rembang, and Cilacap, had already started harvesting.

"The harvest has started, but there are still a few. The prices are higher, the farmers will definitely like this," he said.

The former member of the Republic of Indonesia DPR hopes that all parties can participate in controlling this availability. So that the need for rice in Central Java can be met.

"I received information that there were buyers from West Java, so they came first to buy. Something like this is fine, but we should all control it so we can know whether there is stock or not, where, how much, and so on," he insisted.

Ganjar Pranowo meminta data lengkap pada Bulog tentang ketersediaan beras. (IST)
Ganjar Pranowo meminta data lengkap pada Bulog tentang ketersediaan beras. (IST)

Kemudian dari sisi tengah, Ganjar Pranowo berkoordinasi dengan sejumlah lembaga terkait. Di antarnya Bulog, Ganjar meminta data lengkap dan statistik ketersediaan beras.

"Nah stok inilah yang kami coba hitung dari sisi kecukupan. Dan stok itu tidak hanya stok yang statis berapa jumlah yang ada disana, tapi dinamikanya dikaitkan dengan masa panen yang akan terjadi dalam beberapa bulan ini, sekira akhir Februari sampai dengan Maret sudah akan panen raya," jelasnya.

Sedangkan di sisi hilir, lanjut Ganjar, operasi pasar terus dilakukan. Untuk itu BI, Bulog dan BPS berperan untuk memberikan data terkait sebaran ketersediaan komoditas di daerah.

"Ini yang mesti kita pantau betul sehingga antara kebutuhan masyarakat dan suplai yang diberikan itu ada, maka semua saya minta sekarang untuk ngecek ke lapangan agar kita bisa tahu," ucapnya.

Ganjar menegaskan, upaya pemantauan dengan turun langsung harus rutin dilakukan. Menurutnya hal itu efektif untuk mengetahui rantai distribusi dan di titik mana suplai tersebut mengalami kendala hingga memicu kenaikan harga.

Ganjar juga mendorong kepolisian menindak tegas oknum tidak bertanggungjawab, yang bermain di dalam situasi inflasi ini.

"Kami lakukan untuk mengendalikan inflasi dan memproyeksi dalam beberapa waktu ke depan. Ini hasil dari pengarahan Pak Mendagri agar daerah segera bisa melakukan dan besok Krimsus (Polda Jateng) akan merilis beberapa yang diindikasikan melakukan tindakan yang berpotensi melanggar hukum," tandas Ganjar Pranowo.