JAKARTA - Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) Sunarso mengungkapkan, saat ini 99 persen transaksi di BRI sudah dilakukan secara digital dan sisanya yakni sekitar 1 persen dilakukan melalui unit kerja atau kantor BRI.
"Sebagai contoh, Super App milik BRI yakni BRImo hingga akhir 2022 lalu telah digunakan oleh 23,85 juta users, dengan sales volume mencapai Rp2.669 triliun," ujar Sunarso dalam Paparan Kinerja BRI, Rabu, 8 Februari.
Dengan volume transaksi yang besar, lanjut Sunarso, BRI mampu menghasilkan pendapatan berbasis komisi sebesar Rp1,6 triliun.
Selain BRImo, terobosan BRI berupa Agen BRILink juga memberikan dampak signifikan, tak hanya bagi BRI namun juga para Agen yang menjadi mitra BRI.
Hingga akhir Desember 2022, tercatat BRI memiliki 627.000 Agen BRILink, meningkat dari posisi tahun lalu sebanyak 540.000 Agen.
"Artinya dengan penambahan 87 ribu agen dalam satu tahun, per hari terdapat 240 orang bergabung menjadi Agen BRILink," beber Sunarso.
Dia menambahkan, sepanjang tahun 2022, volume trasaksi Agen BRILink mencapai Rp1.297 triliun dan berhasil menyumbangkan Fee Based Income sebesar Rp1,4 triliun.
Sedangkan fee yang diterima oleh agen dapat berkisar 2 hingga 3 kali, atau berkisar Rp3 triliun sampai dengan Rp4 triliun.
BACA JUGA:
Model bisnis ini,lanjutnya, merupakan bentuk nyata sharing ekonomi, di samping menjadi bentuk implementasi literasi keuangan sekaligus inklusi keuangan, Agen BRILink juga memberikan lapangan pekerjaan dan peningkatan pendapatan masyarakat.
"Saya ingin menegaskan kembali bahwa BRI adalah banknya rakyat. BRI berbisnis dengan rakyat dan diproses dengan caranya rakyat," pungkas Sunarso.