Menteri BUMN Ingin Sarinah Bawa Produk UMKM Indonesia Merambah ke Pasar Global
Menteri BUMN Ingin Sarinah Bawa Produk UMKM Indonesia Merambah ke Pasar Global. (Foto: Mery Handayani/VOI)

Bagikan:

JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menginginkan Sarinah untuk melebarkan pasar produk-produk UMKM Indonesia.

Kata dia, dibukanya toko bebas bea 'Sarinah Duty Free' bisa menjadi dukungan untuk mempromosikan produk lokal.

Erick juga ingin Sarinah menjadi toko ritel kelas dunia. Dengan begitu, produk Indonesia akan mampu merambah ke pasar global.

“Kita ingin Sarinah menjadi ritel kelas dunia, sehingga produk Indonesia bisa merambah ke pasar global, jadi terima kasih ke Sarinah, Dufry dan Omega Groups karena telah merealisasikan kerja sama strategis ini yang kita lihat sekarang,” katanya dalam peresmian Sarinah Duty Free, Rabu, 1 Februari.

Erick mengatakan, pembukaan Sarinah Duty Free, pihaknya menggandeng Dufry International dan Omega Group. Kata Erick, kerja sama sama ini, bukti nyata yang menghasilkan keuntungan bagi semua pihak.

“Kita butuh Dufry untuk mendukung produk Indonesia merambah pasar global. Ini yang sudah kita sepakati sejak hari pertama,” jelasnya.

Pada kesempatan ini, Erick juga mengaku bangga denga konsep Duty Free berbeda dari toko Duty Free lainnya, karena produk-produk lokal ikut berjejer. Menurut Erick, konsep ini belum pernah terjadi sebelumnya.

“Kita bangga hari ini bisa merealisasikan ini, sebelumnya kita tidak bisa menemukan produk Indonesia yang high quality yang berjejer dari UMKM di Duty Free shop yang kita lihat sekarang,” ucapnya.

Sementara itu, Direktur Utama Sarinah Fetty Kwartati mengaku akan langsung menyusun rencana untuk melebarkan pasar produk-produk Indonesia. Salah satunya, ikut memasukkan produk lokal di gerai-gerai Internasional.

Dalam langkah awal, sambung dia, nantinya perluasan pasar melalui toko yang disebut 'Indonesia Corner' itu lebih dulu menyasar negara tetangga.

“Indonesia Corner akan ada di negara-negara yang dekat dengan Indonesia, misalnya Malaysia, Singapura, Hongkong, sebelum ke Belanda dan negara middle east (Timur Tengah),” jelasnya.

Fetty mengatakan produk lokal yang ada di Sarinah Duty Free sebanyak 42 produk UMKM. Terdiri dari makanan, minuman, hingga produk fesyen.

“Kami gabungkan international product dan produk lokal, ini yang membedakan Duty Free Sarinah dengan yang lainnya. Ada 42 brand dari UMKM, terdiri dari cokelat, kopi, fesyen, wastra, wellness greetings, ini adalah untuk memberikan banyak pilihan ke customer,” ucap Fetty.