Bagikan:

YOGYAKARTA – Masyarakat lagi-lagi mengeluhkan mahalnya tiket kereta api di Indonesia. Keluhan tersebut banyak dilakukan di media sosial Twitter. Lalu apa sebenarnya penyebab harga tiket kereta mahal?

Keluhan Harga Tiket Kereta Mahal

Seperti diketahui, keluhan harga tiket kereta api yang mahal disampaikan banyak netizen, salah satunya adalah pemilik akun @EllaZefa. Melalui akun pribadinya, ia mengeluhkan harga tiket kereta api yang dinilai lebih mahal dibanding harga tiket pesawat.

Dalam unggahannya, pemilik akun tersebut juga menyantumkan tangkapan layar harga tiket kereta api rute Gambir-Surabaya Pasar Turi. Selain itu ia juga menyertakan gambar tangkapan layar yang menyantumkan harga tiket kereta api dan harga tiket pesawat dengan rute kota yang sama.

Terlihat harga kereta api eksekutif dari Gambir menuju Surabaya harganya mulai dari Rp735.000 hingga Rp825.000. Sedangkan harga tiket pesawat yang ditampilkan menggunakan Batik Air dan Citilink dengan harga tiket termurah Rp827.787.000.

Lah @KAI121 kenapa tiket kereta lebih mahal ya dr tiket Pesawat.. ya mending naik pesawat kl gini mah hemat waktu pula.. ( efek seliweran pada protes harga Tiket kereta ) cc @kemenhub151,” cuit akun @EllaZefa, Senin, 30 Januari.

Keluhan yang sama juga disampaikan oleh warganet yang lain. Dalam salah satu postingan, keluhan tersebut dijawab oleh akun resmi PT KAI, @KAI121. Menurut akun tersebut, tarif tiket kereta komersial bisa berubah sewaktu-waktu menyesuaikan tanggal dan bulan keberangkatan.

“Selamat siang Kak dan Mohon maaf. Tarif tiket Kereta Komersial bersifat dinamis/bisa berubah sewaktu-waktu, menyesuaikan tanggal dan bulan saat keberangkatan. Namun, tetap mengacu pada batas tarif atas/bawah yang sudah ditentukan. Trims,” Selasa, 31 Januari.

Keluhan semacam ini tidak hanya terjadi satu kali, namun beberapa kali. Di awal Januari 2023 keluhan terkait harga tiket KA juga sempat menarik perhatian di media sosial Twitter. Lalu apa penyebab harga tiket kereta mahal?

Harga Tiket Kereta Mahal

Alasan harga tiket kereta api melambung sempat disampaikan oleh Direktur Eksekutif Institut Studi Transportasi (Instran), Deddy Herlambang. Menurutnya, ada beberapa penyebab harga tiket PT KAI yakni sebagai berikut.

  1. Tidak Mendapat Subsidi BBM

Deddy Herlambang mengatakan bahwa tidak adanya subsidi BBM Solar untuk KAI menyebabkan kenaikan pada harga tiket KAI.

"Beban KAI di tahun 2022, BBM non subsidi 73 juta liter. Harga terakhir Rp 27 ribu per liter, kenaikan BBM yang lumayan," jelas Deddy, Sabtu, 7 Januari, dikutip dari Kumparan

  1. Dikenakan TAC

PT KAI juga harus membayar Track Access Charge (TAC). TAC sendiri adalah sistem yang dipakai untuk menghitung nominal biaya yang harus dibayarkan oleh PT KAI kepada Pemerintah atas penggunaan infrastruktur yang berupa rel kereta api.

TAC yang dibayar PT KAI dinilai terlalu mahal hingga berdampak pada kenaikan tiket kereta api. Menurut aturan baru Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 138 tahun 2021, KAI harus membayar TAC sebesar Rp2,4 triliun. Angka tersebut diketahui lebih tinggi dibanding aturan lama yakni Rp388 miliar.

  1. Pembayaran IMO

Kontrak Perawatan dan Pengoperasian Prasarana Perkeretaapian Milik Negara (Infrastructure Maintenance and Operation) atau IMO wajib dibayarkan ke KAI belum dibayar APBN. Sedangkan kekurangan IMO dari APBN diprediksi mencapai sekitar Rp2,5 triliun.

Itulah informasi terkait harga tiket kereta mahal. Untuk mendapatkan informasi menarik lain kunjungi VOI.ID.