Bagikan:

JAKARTA - Pertamina menargetkan akan mengimplementasikan Diesel Dual Fuel (DDF) pada 300 mobil tangki milik Pertamina hingga tahun 2025.

Direktur Logistik dan Infrastruktur Pertamina Erry Widiastono mengatakan, pemanfaatan DDF yang merupakan kombinasi bahan bakar Solar dan Compresses Natural Gas (CNG) akan menjadi energi ramah lingkungan yang mendukung kebijakan transisi energi.

"Pertamina menargetkan bisa mengimplementasikan DDF untuk 300 Mobil Tangki (MT) di seluruh Indonesia di akhir tahun 2025," ujarnya kepada media, Senin 30 Januari.

Dia menambahkan, implementasi roadmap DDF hingga tahun 2025 merupakan sinergi antara PT Pertamina Patra Niaga (PTPN) selaku pengelola Mobil Tangki Logistik dan PT PGN Tbk. (PGN) selaku penyedia CNG.

“Tahun ini ditargetkan sebanyak 89 MT DDF yang akan dioperasikan di tiga kota besar yakni Integrated Terminal Jakarta, Semarang dan Surabaya,” ujar Erry.

Sesuai dengan roadmap, Pertamina menargetkan bisa mengimplementasikan DDF sebanyak 89 MT di tahun 2023, dilanjutkan tahun 2024 sebanyak 200 MT dan tahun 2025 sebanyak 300 MT.

Adapun potensi CNG yang dimanfaatkan mencapai 200 MMBTUD pada tahun 2023 dan 450 MMBTUD pada tahun 2024 serta 674 MMBTUD pada tahun 2025.

Erry menambahkan, penggunaan bahan bakar DDF memiliki beberapa keunggulan yakni aman, ramah lingkungan dan lebih ekonomis sehingga bisa digunakan untuk kendaraan pengangkut logistik.

“Berdasarkan uji coba di lapangan, sistem DDF memberikan efisiensi hingga 30 persen serta lebih ramah lingkungan karena menghasilkan emisi karbon 15 -20 persen lebih rendah dibandingkan dengan full menggunakan BBM,” tutur Erry.

Komponen dalam sistem DDF juga sudah terstandarisasi secara nasional dan internasional, di antaranya standar ISO 11439 untuk tabung CNG dan sertifikasi uji instalasi dari Kementerian Perhubungan.

“Keamanan dan keandalan sistem DDF ini sudah terjamin, sehingga aman digunakan mobil tangki yang mengangkut BBM maupun LPG,” pungkas Erry.