Menteri BUMN Minta Pelindo Fokus Lakukan Ekspansi Bisnis Pengembangan Pelabuhan
Menteri BUMN Erick Thohir (Foto: Dok. Antara)

Bagikan:

JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir meminta Pelindo fokus melakukan ekspansi bisnis dan membangun kemitraan strategis dalam pengembangan pelabuhan, peningkatan konektivitas laut, dan pengembangan konektivitas ekosistem logistik darat.

Menurut Erick, Pelindo dapat menjalin kerja sama dengan mitra strategis yang telah memiliki reputasi dan pengalaman di dalam jalur perdagangan internasional. Dengan begitu, kata Erick, ini dapat membuka peluang yang lebih besar.

“Ini semakin membuka peluang pasar ekspor Indonesia dan memperbesar market share petikemas dan mampu bersaing di skala global,” katanya dalam keterangan resmi, Jumat, 20 Januari.

Tak hanya itu, Erick juga meminta Pelindo terus meningkatkan kolaborasi dalam pengembangan dan integrasi kawasan industri dengan pelabuhan melalui kerja sama penyediaan moda transportasi terintegrasi, termasuk dengan BUMN.

Hal ini telah dilakukan sebelumnya dengan menggandeng KAI dan PTPN III untuk mengoptimalisasi Fasilitas Terminal Kuala Tanjung, KEK Sei Mangkei, dan angkutan barang menggunakan kereta api.

Perkuat Ekosistem Logistik

Erick juga menyinggung soal merger Pelindo. Kata dia, penggabungan Pelindo ini terbukti mampu meningkatkan posisi BUMN pelabuhan tersebut menjadi operator terminal petikemas terbesar nomor delapan di dunia.

Tak hanya itu, juga memberikan manfaat bagi masyarakat lantaran meningkatkan produktivitas dan efisiensi layanan pelabuhan melalui standarisasi dan peningkatan konektivitas pelabuhan melalui hub dan spoke.

“Merger terbukti mempermudah koordinasi pengelolaan pelabuhan di seluruh Indonesia,” ujar Erick.

Lebih lanjut, Erick juga mengapresiasi Pelindo yang mampu memberikan kontribusi kepada negara melalui dividen, pajak, konsesi, dan PNBP. Ia juga mengaku puas dengan kinerja Pelindo pascamerger.

“Kontribusi terhadap negara melalui dividen, PNBP, konsesi, dan pajak penghasilan, juga meningkat signifikan,” ujarnya.

Dalam dua tahun terakhir, kata Erick, konsesi Pelindo mencapai Rp360 miliar pada 2021 dan meningkat menjadi Rp473 miliar pada 2022. Pun dengan PNBP yang tercatat sebesar Rp157 miliar pada 2021 dan Rp 173 miliar pada 2022.

Kemudian, PPh Pelindo pada 2022 mencapai Rp1,815 triliun atau naik dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp1,185 triliun.

Sedangkan dividen Pelindo menyentuh angka Rp1,317 triliun pada 2022 atau naik signifikan dibandingkan 2021 yang sebesar Rp560 miliar.

“Kalau kita lihat, total kontribusi Pelindo kepada negara selama 2021 hingga 2022 mencapai Rp6,03 triliun. Angka ini per Oktober 2022, bisa lebih tinggi lagi kalau sudah final. Target kita di 2025 itu mencapai Rp21 triliun,” ucapnya.