Bagikan:

JAKARTA - PT PLN (Persero) memberikan layanan penyambungan sementara di Hunian Sementara (Huntara) penyintas gempa Cianjur.

General Manager PLN Unit Induk Distribusi Jawa Barat, Susiana Mutia mengatakan, kegiatan ini sebagai bentuk partisipasi aktif PLN dalam pemulihan pembangunan pascagempa agar penyintas gempa segera bangkit kembali.

"Sejauh ini, PLN UP3 Cianjur telah memproses permohonan sambungan sementara untuk posko maupun huntara sebanyak 332 sambungan," ujarnya dalam keterangan resmi, Rabu, 18 Januari.

Susi menambahkan, sejak gempa hingga saat ini juga, PLN tetap menyiagakan personil dan infrastruktur untuk mendukung percepatan pemulihan gempa.

Posko Siaga PLN Cugenang, lanjut Susi, juga bersiaga untuk melayani kendala kelistrikan yang dialami oleh pengungsi, seperti padam listrik dan pengamanan listrik saat dilakukan pembersihan puing-puing dengan alat berat.

Sebelumnya, YBM PLN telah memberikan bantuan 25 unit hunian sementara bagi warga korban bencana alam gempa bumi di Desa Cibeureum, Kecamatan Cugenang.

Bantuan tersebut berasal dari dana infak dan sedekah para karyawan PLN.

Kehadiran listrik sementara dari PLN ini pun disambut oleh para warga penyintas gempa Cianjur, salah satunya Titin. Titin mengatakan kehadiran listrik PLN di Huntara sangat bermanfaat bagi dirinya dan keluarganya dalam beraktivitas sehari-hari. 

Tak hanya menerangi, kehadiran listrik ini juga dapat memberi penghiburan. Karenanya, Titin mengucapkan terima kasih atas kehadiran listrik sementara di tempat tinggalnya.

Selain penyambungan, keamanan penggunaan listrik juga menjadi perhatian PLN. Hal ini karena, saat melakukan pengecekan, petugas masih menjumpai penggunaan kabel yang tidak berstandar SNI dan penggunaan stop kontak bertumpuk. 

Karenanya, PLN memberikan edukasi keselamatan kelistrikan kepada warga secara door to door ke Kampung Gasol dan Huntara Kampung Tugu, Cirumput, Kecamatan Cugenang.

Ketua RT 003 Kampung Tugu, Suhanda juga menyampaikan terima kasih atas edukasi kelistrikan yang diberikan PLN.

Menurutnya, penggunaan listrik yang aman penting untuk keselamatan mereka.

“Sosialisasi ini menyadarkan saya dan warga tentang pentingnya keselamatan warga di tengah pengungsian,” ujar Suhanda.