Bagikan:

JAKARTA – Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan bahwa nilai ekspor Indonesia pada sepanjang 2022 adalah sebesar 291,9 miliar dolar AS. Nilai tersebut naik 26 persen dibanding periode yang sama 2021 sebesar 231,6 miliar dolar AS.

Kepala BPS Margo Yuwono mengatakan, menurut sektor ekspor nonmigas hasil industri pengolahan Januari–Desember 2022 naik 16,4 persen periode yang sama 2021.

Demikian juga ekspor hasil pertanian, kehutanan, dan perikanan naik 10,5 persen, serta ekspor hasil tambang dan lainnya naik 71,2 persen.

“Menurut provinsi asal barang, ekspor Indonesia terbesar pada 2022 berasal dari Jawa Barat dengan nilai 38,5 miliar dolar AS (13,2 persen), diikuti Kalimantan Timur sebesar 36,4 miliar dolar AS (12,4 persen) dan Jawa Timur sebesar 24,7 miliar dolar AS (8,4 persen),” ujarnya pada Senin, 16 Januari.

Margo menjelaskan, pada Januari–Desember 2022 China tetap menjadi negara tujuan ekspor yang memiliki peranan terbesar dengan nilai 63,5 miliar dolar AS (23 persen).

Diikuti Amerika Serikat dengan nilai 28,2 miliar AS (10,2 persen) dan India 23,2 miliar (8,4 persen).

“Komoditas utama yang diekspor ke China adalah besi danbaja, batubara, dan lignit. Sementara itu, ekspor ke kawasan ASEAN dan Uni Eropa pada periode tersebut kontribusinya masing-masing 19,3 persen dan 7,7 persen,” tuturnya.