Bagikan:

JAKARTA - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral menggelar penandatanganan kontrak kerja sama (KKS) untuk Wilayah Kerja (WK) Offshore North West Aceh (Meulaboh) dan WK Offshore South West Aceh (Singkil).

Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Migas) Kementerian ESDM Tutuka Ariadji dalam laporannya mengatakan, penandatangan kontrak ini merupakan hasil lelang penawaran langsung tahap I tahun 2022 periode Juli-September 2022.

Ia merinci, Offshore North West Aceh (Meulaboh) yang berlokasi di lepas lautan Aceh akan dikelola oleh kontraktor ONWA Pte Ltd. dengan K=komitmen pasti eksplorasi G&G, akusisi data seismik 3D 500 km2 dan satu sumur eksplorasi.

"Total investasi senilai 15 juta dolar AS dengan bonus tanda tangan sebesar 50.000 dolar AS," ujarnya dalam laporannya di hadpaan Menteri ESDM, Kamis 5 Januari.

Sementara itu kontrak bagi hasil wilayah kerja Offshore South West Aceh (Singkil) berlokasi di lpeas lautan aceh dengan kontraktor OSWA Pte Ltd dengan komitmen pasti eksplorasi G&G, akuisisi data seismik 3D 500 km2 dan satu sumur eksplorasi dengan total invetasi sebesar 15 juta dolar AS dan bonus tanda tangan sebesar 50.000 dolar AS.

"Kedua kontrak bagi hasil cost recovery tersebut merupakan kontrak eksplorasi dengan jangka waktu 30 tahun dengan split bagi hasil 60:40 untuk minyak dan 55:45 untuk gas," lanjut Tutuka.

Adapun secara keseluruhan total investasi komitmen pasti eksplorasi dari penandatanganan kontrak bagi hasil WK tersebut adalah senilai 30 juta dolar AS dengan bonus tanda tangan sebesar 100.000 dolar AS.

"Sebelum penandatanganan kontrak hari ini, kontraktor telah menyelesaikan seluruh kewajiban administrasi dan finansial itu pemberian bonus tanda tangan dan menyerahkan jaminan pelaksanaan sesuai ketentuan peraturan yang berlaku," pungkas Tutuka.