JAKARTA - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) akan segera mengumumkan pemenang lelang 3 blok minyak dan gas bumi yang telah dilelang sejak Mei yang lalu.
Direktur Pembinaan Usaha Hulu Migas Ariana Soemanto mengatakan, hal ini merupakan salah satu strategi jangka menengah Kementerian ESDM untuk meningkatkan catatan lifting migas di tahun 2024 serta mencapai target long term plan (LTP) berupa 1 juta BOEPD.
Dikatakan Ariana, blok migas yang dilelang tahun 2024 tahap 1 pada bulan Mei 2024 lalu, sebanyak 3 blok penawaran langsung telah selesai evaluasi dan siap diumumkan. Sedangkan 2 blok sisanya yaitu lelang reguler masih dalam proses lelang.
"Selain itu, untuk lelang tahap 2024 tahap 2 juga nanti akan ada minimal 5 blok," ujarnya, Senin, 2 September.
Ariana menambahkan, saat ini joint study eksplorasi migas sedang berjalan lebih dari 20 area termasuk di 5 fokus area Indonesia Timur. Nantinya area-area tersebut akan dilelang menjadi blok migas.
"Kita bisa lihat bahwa eksplorasi migas masih menarik. Apalagi dengan ketentuan bagi hasil baru, yang bisa mencapai 50 persen itu. Pemerintah terus bergerak dan lebih terbuka untuk upaya optimalisasi produksi dan iklim investasi lebih menarik," tambah dia.
Lebih lanjut Ariana bilang, Kementerian ESDM juga siapkan insentif hulu migas yang dapat memperbaiki keekonomian kontraktor agar lebih optimal, berdasarkan Keputusan Menteri ESDM Nomor 199/2021.
BACA JUGA:
"Selain itu, lelang blok migas baru, sekarang jauh lebih menarik. Bagi hasil migas untuk kontraktor saat ini bisa mencapai 50 persen. Dahulu hanya 15-30 persen saja.
Ia juga memastikan, peningkatan produksi dari proyek baru maupun dari Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) besar akan dikawal dan didukung penuh. Beberapa kebijakan baru saja terbit seperti Peraturan Menteri ESDM Nomor 13/2024 tentang Kontrak Bagi Hasil Migas Gross Split yang baru, tentu akan dorong iklim investasi migas lebih positif.
"Ini perbaikan dari kontrak bagi hasil migas gross split yang lama, sesuai masukan dari stakeholder juga. Jadi sinyal positif perbaikan investasi hulu migas. Di samping itu, juga ada fleksibilitas kontrak skema gross split ke cost recovery dimana beberapa blok migas saat ini sedang berproses untuk beralih dari skema gross split ke cost recovery," pungkas Ariana.