Bagikan:

JAKARTA - Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) mencatat selama periode Natal dan Tahun Baru pada tanggal 19 Desember 2022 sampai 4 Januari 2023, terdapat kenaikan penyaluran elpiji sebesar 7 persen.

Komite Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) Eman Salman Arif melaporkan penyaluran elpiji tertinggi pada 27 Desember 2022 sebesar 29.294 metrikton atau naik 7 persen dari penyaluran elpiji normal 27349 metrik ton.

"Selama periode Satgas, coverage elpiji nasional berkisar 14 hingga 19 hari," ujarnya dalam konferensi pers di Gedung BPH Migas, Rabu, 4 Januari.

Ia menambahkan, penyaluran elpiji selama periode nataru juga dalam kondisi aman karena Kementerian Energi dan SUmber Daya Mineral (ESDM) melalui Ditjen Migas dan Pertamina menyiagakan 23 terminal elpiji, 667 SPBE dan 4972 agen elpiji.

"Agen elpiji disiagakan 24 jam pada daerah yang demandnya tinggi," imbuh Eman.

Sementara untuk sektor gas bumi, lanjutnya, kegiatan niaga pengangkutan dan penyimpanan serta penyaluran gas bumi melalui pipa maupun SPBG serta penyaluran crude oil yang dioperasikan subholding gas pertamina beroperasi dengan aman lancar.

"Selama nataru Subholding gas Pertamina berhasil menyalurkan gas dan LNG kepada 2460 pelanggan komersial dan indstri, 1925 pelanggan keci, 765.756 SR pelanggan rumah tangga dan 9 pembangkit listrik termasuk PLN Grup," beber Eman.

Adapun penyaluran gas tertinggi pada H-5 Natal sebesar 1.031 BBTUD dan penyaluran niaga pada 25 Desember sebesar 691 BBTUD dan 1 Januari 2023 sebesar 658 BBTUD.

"Perubahan volume penyaluran gas bumi pada periode nataru dimitigasi dengan manajemen linepack untuk optimalisasi penyaluran gas sehingga energi naik gas bumi dapat dirasakan masyarakat," pungkasnya.