IHSG Bakal Melemah di Hari Terakhir Perdagangan 2022?
Ilustrasi. (Foto: Dok. Antara)

Bagikan:

JAKARTA - Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan bakal terkoreksi pada perdagangan Kamis 29 Desember yang merupakan hari terakhir perdagangan bursa di 2022.

Yugen Bertumbuh Sekuritas menyebut IHSG dalam fase koreksi wajar pada perdagangan hari ini dan akan diperdagangkan pada rentang 6.789-6.956.

Yugen Bertumbuh Sekuritas menjelaskan, pergerakan IHSG saat ini terlihat sedang melalui fase terkoreksi wajar. Setelah mengalami kenaikan jangka pendek pada beberapa waktu sebelumnya.

"Namun, potensi kenaikan terbatas masih memungkinkan untuk terjadi menjelang akhir tahun,” tulis Yugen Bertumbuh Sekuritas dalam risetnya.

Yugen Bertumbuh Sekuritas menambahkan, masih kuatnya fundamental perekonomian Indonesia turut menjadi penopang bagi pergerakan IHSG. Hal ini terlihat dari data perekonomian yang telah terlansir beberapa waktu lalu.

“Selain itu, masih tercatatnya capital inflow secara year to date (ytd) juga masih menunjukkan kepercayaan investor asing terhadap pasar modal Indonesia,” tambah Yugen Bertumbuh Sekuritas.

Yugen Bertumbuh Sekuritas merekomendasikan delapan saham pilihan yang masih ada peluang cuan jelang berakhirnya perdagangan bursa di 2022. Kedelapan saham tersebut adalah BBCA, AKRA, ICBP, SMGR, BMRI, JSMR, BSDE, TBIG.

Sementara, Head of Research Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan menilai secara teknikal, stochastic RSI membentuk death cross di overbought area dan terjadi penyempitan positive slope pada MACD. Keduanya memperkuat sinyal koreksi lanjutan IHSG pada Kamis ini.

"Resistance IHSG berada di 6.940, pivot 6.850-6.900, dan support 6.770," imbuh Valdy.

Katalis positif IHSG berasal dari upaya pelonggaran restriksi COVID-19 oleh pemerintah China. Selain itu, keputusan Rusia untuk menghentikan ekspor minyak mentah ke negara-negara yang memberlakukan price cap mendorong penguatan pada harga minyak mentah dunia juga berpotensi mengangkat aset berisiko.

Valdy merekomendasikan investor dapat mencermati saham-saham blue chip yang memiliki potensi rebound seperti ADRO, PGAS, TOWR, dan MNCN di perdagangan terakhir bursa di tahun ini.