Industri Sumbang 16,1 Persen dari PDB Nasional di 2022, Kemenperin Optimistis Ekonomi Akan Tetap Tumbuh pada 2023
Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian Dody Widodo. (Foto: Dok. Kemenperin)

Bagikan:

JAKARTA - Kinerja industri tumbuh positif pada triwulan III-2022. Pada periode ini, pertumbuhannya mencapai 4,83 persen atau lebih tinggi dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, yakni 4,12 persen.

Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian Dody Widodo mengatakan, sektor industri merupakan penopang utama bagi perekonomian Indonesia hingga saat ini.

Hal tersebut tercermin dari sektor manufaktur yang berkontribusi hingga 16,1 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia pada triwulan III-2022.

"Pada triwulan III-2022, kontribusi industri terhadap PDB mencapai 16,1 persen. Ekspor nasional sebesar 70,8 persen," kata Dody dalam sambutan pembukaan Jumpa Pers dan Seminar Outlook Industri 2023 di Gedung Kementerian Perindustrian, Jakarta, Selasa, 27 Desember.

Selain itu, sektor industri telah memberikan kontribusi nilai investasi hingga 41 persen sampai September 2022. Kontribusi pajak sektor industri pun cukup besar, yakni mencapai angka 29,4 persen.

"Kami berharap dengan bertambahnya pendapatan, penyerapan tenaga kerja yang semakin besar, nantinya insentif-insentif semakin bertambah dalam mendukung perkembangan industri," ujarnya.

Kendati demikian, Dody menyebut ada sejumlah tantangan yang harus dihadapi Indonesia pada 2023 mendatang, yakni proyeksi perlambatan pertumbuhan ekonomi global, kenaikan suku bunga, hingga dampak dari perang Rusia-Ukraina yang tak kunjung selesai.

Di sisi lain, ia juga menyadari, Indonesia memiliki potensi yang sangat besar, terutama menyangkut besarnya pasar domestik. Hal ini tercermin dari jumlah penduduk Indonesia yang mencapai 270 juta orang.

Kementerian Perindustrian juga sudah melakukan berbagai upaya dalam memaksimalkan potensi pasar yang ada, salah satunya dengan meluncurkan program substitusi impor dan meningkatkan penggunaan produk dalam negeri.

"Selain itu, bapak menteri mendukung arahan Presiden, yaitu hilirisasi. Arahnya juga untuk substitusi impor, meningkatkan produk TKDN, yang tentunya ada program Pak Jokowi untuk bangga menggunakan produk Indonesia. Hal-hal besar ini yang menjadi patokan kami semua. Seminar outlook ini akan membahas sektor ekonomi ke depannya. Masukan-masukan hari ini untuk mengambil kebijakan yang bagus," pungkasnya.